Buntut Keributan di Pelabuhan Malundung Selasa Malam
TARAKAN, Teraskaltara.id – Petugas KSOP Kelas Tarakan menjadi korban pemukulan dari keributan yang terjadi antara penumpang dan petugas di Pelabuhan Malundung Tarakan, Selasa (11/4/2023) lalu.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan, Mukhlis Tohepaly pada saat dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa pemukulan tersebut.
Mukhlis mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa malam. Pada saat itu anggotanya beserta petugas lainnya sedang melakukan penjagaan embarkasi penumpang yang akan naik ke atas kapal.
“Pada saat itu banyak penumpang yang tidak bertiket, lalu kapasitas kapal sudah tidak bisa menampung atau sudah maksimal. Nah teman-teman ini tetap bertugas sesuai apa yang diperintahkan untuk melarang orang-orang yang tidak bertiket untuk tidak naik ke atas kapal,” katanya kepada wartawan, (13/4/2023).
Kemudian, sambung Mukhlis, ada pihak-pihak tertentu yang diduga calo mempunyai kepentingan dengan para penumpang yang tidak memiliki tiket yang menjadi provokator sehingga terjadilah keributan yang berujung pemukulan terhadap anggotanya.
“Diduga calo tersebut lah yang memprovokasi sehingga orang-orang yang berada di dermaga itu secara psikologis sudah terganggu dan dengan gampang bisa di terpancing untuk melakukan hal-hal seperti itu dan kemudian terjadilah pemukulan,” ucapnya.
Mukhlis mengungkapkan bahwa peristiwa pemukulan tersebut tidak hanya dialami oleh anggotanya saja, namun terdapat satu korban pemukulan lagi yang berasal dari instansi lainnya.
“Informasi pasti yang saya dapatkan, yang mengaku ke posko itu ada dua orang korban, satu dari anggota saya dan satunya dari instansi bakamla,” ujarnya.
Menilai perbuatan tersebut sudah mengarah ke kriminalisasi dan melanggar hukum. Pihaknya pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tarakan.
“Tindakan itu sudah melampaui yang sewajarnya, maka dilaporkan lah pemukulan tersebut ke Polres Tarakan. Laporan sudah masuk pada Rabu sore, sudah ditindaklanjuti. Kami dengar informasi sudah ada empat orang yang diambil untuk diperiksa. Dari KSOP sendiri beberapa teman sudah dipanggil untuk dimintai keterangan,” ucap Mukhlis.
Ia pun menambahkan bahwa untuk kondisi anggotanya atau korban pemukulan telah dilakukan visum dan saat ini dalam keadaan cukup baik. (ryf)