TERASKALTARA.ID, MALINAU – Burung Kuau Raja (Argusianus argus), salah satu satwa langka Asia Tenggara, kembali terdeteksi di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM).
Rekaman satwa dilindungi itu diperoleh melalui pemasangan camera trap di wilayah SPTN Wilayah I Long Bawan dan SPTN Wilayah II Long Alango oleh Polisi Kehutanan Balai TNKM, Ashari Wicaksono.
Penampakan Kuau Raja ini menambah daftar keanekaragaman hayati TNKM, kawasan konservasi yang sejak lama diketahui menyimpan berbagai spesies endemik, termasuk yang masuk kategori rentan (Vulnerable) menurut IUCN. Kuau Raja sendiri berstatus satwa dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.106/2018.
Kuau Raja dikenal sebagai burung penghuni hutan hujan tropis yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.
Burung jantan memiliki ukuran signifikan lebih besar dari betina, mencapai panjang sekitar dua meter dengan bulu penuh motif bulatan menyerupai “mata-mata kecil”. Motif tersebut akan mengembang saat musim kawin sebagai bentuk memikat pasangan.
Betina memiliki ukuran lebih kecil, dengan warna dan hiasan bulu yang tidak sekompleks jantan.
Kepala Balai TN Kayan Mentarang, Seno Pramudito, menyebut bahwa temuan Kuau Raja menguatkan dugaan bahwa masih banyak potensi biodiversitas TNKM yang belum terdokumentasikan secara menyeluruh.
“Kami beserta tim dan stakeholder teknis terkait akan terus melakukan survei dan penelitian untuk menggali potensi-potensi SDA di TNKM, serta mengajak semua pihak untuk melestarikannya,” ujar Seno, Senin (17/11).
Ia juga menyebut bahwa karakter Kuau Raja memiliki kedekatan simbolis dengan budaya masyarakat adat di sekitar kawasan penyangga TNKM.
Menurutnya, keberadaan satwa ini menjadi indikator ekologis bahwa kondisi hutan di TNKM masih terjaga, sekaligus membantu petugas dalam melakukan pengamanan dan inventarisasi.
Nama ilmiah Argusianus argus merujuk pada motif bulu yang menyerupai kumpulan mata kecil pada sayap jantan saat melakukan tarian pemikat.
Masyarakat adat menyebutnya “Burung Kuwai”, berdasarkan suara khas “kuwwaaaiii…” yang dapat terdengar hingga jarak cukup jauh.
Temuan terbaru ini mempertegas bahwa hutan Kalimantan Utara masih menyimpan keragaman hayati penting yang bergantung pada keberlanjutan upaya perlindungan kawasan.
Dengan pemantauan berkelanjutan dan riset yang lebih intensif, keberadaan Kuau Raja dan satwa langka lainnya berpotensi terus teridentifikasi, sekaligus memperkuat dasar pentingnya konservasi di TN Kayan Mentarang.(Tk12).
Sumber: Balai Taman Nasional Kayan Mentarang




