TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Keberadaan Kesultanan Bulungan merupakan bukti sejarah serta identitas dari Kabupaten Bulungan itu sendiri. Sebagai warisan budaya, nilai-nilai luhur, serta jejak sejarah yang telah ditinggalkan oleh para Sultan dan leluhur tidak hanya membentuk jati diri masyarakat Bulungan, tetapi juga menjadi inspirasi menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pjs Bupati Bulungan, Haerumuddin mengajak sejumlah jajarannya beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ziarah ke Makam Kesultanan Bulungan, agar sebagai generasi penerus semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menjaga, melestarikan, dan meneruskan nilai-nilai kebajikan yang diwariskan para pendahulu.
“Sebagai penerus, hendaklah seluruh masyarakat Bulungan bisa tetap menjaga apa yang menjadi warisan para pendahulu. Tetap berpegang pada nilai keagamaan, kebudayaan, dan adat istiadat yang luhur yang harus menjadi ciri khas daripada Kabupaten Bulungan itu sendiri,” ujarnya usai melakukan ziarah, Rabu (9/10/2024).
Beberapa makam yang diziarahi diantaranya adalah Sultan Bulungan terakhir, Muhammad Maulana Djalaluddin, yang juga kepala daerah pertama di Kabupaten Bulungan pada tahun 1955. Diawali dengan tahlil jamak, prosesnya berjalan dengan khidmat bersama dengan tokoh Kesultanan Bulungan di Masjid Kasimuddin di Kecamatan Tanjung Palas.
“Ziarah ke makam leluhur Kabupaten Bulungan perlu terus dijaga. Kita berdoa bersama agar para arwah leluhur kita bisa diterima di sisi Allah SWT dengan segala amal baik mereka serta diberikan tempat terbaik di sisi nya,” tuturnya lagi.
Ia menambahkan, dengan ziarah akan mengingatkan kembali manusia pada hakikat kehidupan. Ia pun kembali mengingatkan bahwa segala yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
“Perbaiki niat, perbuatan, dan tindakan kita dalam mengabdi kepada masyarakat dan membangun daerah ini. Mari senantiasa mengingat kembali hakikat kehidupan, semua akan dipertanggungjawabkan pada akhirnya nanti,” tandasnya. (rn)