TARAKAN, TerasKaltara.id – Mayat Mr.X di Sungai Jalan Hasanuddin yang terekam video amatir beberapa waktu, teridentifikasi merupakan korban bunuh diri. Dari penyelidikan Sat Reskrim Polres Tarakan diketahui korban berinisial R (55) yang merupakan warga Jalan Sakura, Kelurahan Karang Anyar Pantai.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim AKP Randhya Sakthika mengungkapkan pihaknya menindaklanjuti beredarnya video penemuan mayat di sungai ujung bandara, Jalan Hasanuddin 1, Kelurahan Karang Anyar Pantai.
Video tersebut viral pada Minggu (28/1/2024) dan di hari yang sama polisi mengetahui identitas korban, setelah pihak keluarga mengkonfirmasi pakaian yang digunakan korban saat ditemukan.
“Informasi penemuan mayat kami terima sekira pukul 21.00 Wita. Warga yang berprofesi sebagai pengambau melihat seorang mayat laki-laki. Selanjutnya warga tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian dan Babinsa setempat,” katanya, Senin (29/1/2024).
Mendapatkan informasi tersebut, kata Randhya, pihaknya pun segera meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sesampainya di TKP memang benar didapati seorang mayat laki-laki mengambang di sungai tersebut dengan kondisi leher terikat di salah satu pohon bakau.
“Kami membawa mayat tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Ditemukan beberapa fakta, korban meninggal dengan cara gantung diri. Fakta ini kami simpulkan, setelah melihat terdapat ikatan simpul mati tali di dahan pohon bakau tersebut dan ikatan simpul hidup di leher korban,” ujarnya.
Identitas korban sendiri teridentifikasi setelah pihak keluarga mengenali baju terakhir yang dikenakan korban. “Jadi didapati korban merupakan laki-laki berinisial R berumur 55 tahun, berprofesi sebagai penambang pasir,” imbuhnya.
Berdasarkan proses pendalaman lebih lanjut, korban diketahui sudah pisah ranjang dengan istrinya selama 10 tahun. Sebelumnya istri R sempat ingin bercerai, namun anak-anak korban tidak ingin orang tuanya berpisah.
“Selain itu R tinggal di rumah anaknya. Ternyata anaknya tidak berkenan jika hidup bersama R dan sempat mengeluarkan bahasa bahwa R selama ini menjadi hanya menjadi beban. Sehingga R membuat pondok di sebelah rumah anaknya,” ujar Randhya.
Diduga motif korban nekat melakukan bunuh diri karena alasan sudah tidak dikehendaki pihak keluarga dan adanya permasalahan dalam rumah tangga.
“Indikasinya sudah kehilangan nyawa sejak 4 hari lalu. Dari hasil pemeriksaan, posisi kepala R hanya tersisa tengkorak, selain itu bagian kaki R juga sudah hilang. Kemungkinan dimakan hewan,” ujarnya lagi.
Keterangan dari pihak keluarga, rencananya setelah dilakukan visum, jenazah R akan di terbangkan ke Jawa Timur untuk dimakamkan. (ryf/saf)