NUNUKAN, Teraskaltara.id– Sebuah tragedi memilukan terjadi di perairan depan Pangkalan Tradisional Haji Putri, Kabupaten Nunukan, pada Senin (28/07/2025) siang.
Insiden ini, sekitar pukul 14.20 WITA, melibatkan dua kapal cepat dalam tabrakan hebat yang merenggut nyawa seorang motoris di tempat kejadian.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, mengonfirmasi kecelakaan mematikan ini.
Ia menjelaskan, peristiwa itu melibatkan Kapal Cepat Borneo bermesin ganda 200 PK dengan sebuah kapal penumpang bermesin 40 PK.
“Akibat kecelakaan laut tersebut, kapal dengan mesin 40 PK terbelah dua, dan motorisnya meninggal dunia,” ujar Letkol Primayantha melalui pesan tertulis kepada awak media.
Kronologi kejadian nahas ini bermula ketika Kapal Cepat Borneo, dengan mesin ganda 200 PK, bertolak dari PLBL Liem Hie Djung sekitar pukul 14.10 WITA.
Kapal cepat yang diketahui milik Nonok, warga Kota Tarakan, ini berencana mengambil barang kargo yang akan dibawa ke Pelabuhan Sei Nyamuk, Pulau Sebatik.
Namun, hanya sekitar lima menit perjalanan, tepatnya pukul 14.15 WITA, petaka terjadi. Kapal Cepat Borneo menabrak kapal bermesin 40 PK yang sedang menuju Pangkalan Haji Putri.
Kapal nahas itu dikemudikan oleh Rexsi, dan saat itu membawa seorang penumpang perempuan.
Data awal yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa Sabir menakhodai Kapal Cepat Borneo, dengan dua ABK bernama Aslan dan Roy.
Lalu, Rexsi, motoris kapal 40 PK yang terbelah akibat benturan, langsung tewas di lokasi kejadian.
Sementara itu, tindakan Lanal Nunukan menanggapi insiden ini, Letkol Primayantha memastikan jajarannya langsung bergerak cepat.
“Petugas kami yang bertugas untuk Pos Pengamatan Pelabuhan Tunon Taka menyiapkan kapal cepat untuk memberikan bantuan dan bersama-sama masyarakat sekitar melaksanakan SAR terhadap korban dan kapal 40 PK,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Lanal Nunukan masih terus mengumpulkan data dan informasi lebih lanjut.
“Laporan lengkapnya akan segera kami sampaikan,” tutup Letkol Primayantha.