TARAKAN, TerasKaltara.id – Bersyukur atas kelulusan, siapkan diri menuju masa depan cerah menjadi tema pelepasan dan perpisahan siswa siswi Kelas VI SD Negeri 009 Simpang Tiga Tarakan, di Wahana Wisata Persemaian, Sabtu (8/6/2024).
Kepala Sekolah SD 009 Simpang Tiga Tarakan, Joni Safaat, S.Sos., mengatakan ada sebanyak 54 siswa yang terdiri dari 2 kelas yang lulus tahun ini. Sedangkan tahun depan, Kelas VI sudah memiliki 3 kelas.
“Alhamdulillah saat ini kita berusaha untuk mengantarkan anak-anak untuk belajar dari Pukul 07.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita. Kemudian orangtua membimbing ketika sudah ada dirumah. Semoga menjadi sumbangsih kita semuanya, dari kami memberikan ilmu yang bermanfaat di kemudian hari,” katanya.
Joni berharap apa yang menjadi pembelajaran siswa di bangku sekolah dasar ini bisa menjadi bekal dasar yang dimiliki, untuk mengembangkan diri di jenjang lebih atas. Sehingga bisa berpikir walaupun sederhana, terlebih lagi saat sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan pelajaran yang diberikan lebih rumit.
Selain itu, Joni juga menyampaikan terima kasihnya kepada wali murid yang telah memberikan kepercayaan kepada pihak sekolah untuk mendidik. Ia katakan, pihaknya sudah laksanakan amanah itu sehingga anak menjadi sukses untuk negara, diri sendiri dan keluarga.
“Kami mohon maaf sebesar besarnya, semoga saja dengan ini menjadikan kami lebih baik kedepan dan siswa yang kami lepas setelah dididik selama 6 tahun bisa menjadi lebih baik,” harapnya.
Kepala Bidang Ketenagaan Sarana dan Prasarana di Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan, Jabir yang juga turut hadir memberikan apresiasinya terhadap kegiatan yang sudah dilakukan pihak sekolah dalam mendidik siswanya.
Ia menyampaikan rasa bangganya atas sejumlah penampilan yang diberikan para siswa maupun para guru dalam rangkaian kegiatan perpisahan.
“Ada kharisma yang disampaikan siswa tadi, tampilan sangat luar biasa. Ini memperlihatkan pendidikan dari guru yang menitikberatkan pada karakter dan perilaku anak supaya siap menghadapi tantangan kedepan,” tuturnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar, kedepannya persiapan masuk ke sekolah lebih tinggi ditingkat SMP. Ia mengajak orangtua yang hadir kembalk mengingat saat siswa baru mendaftar sekolah 6 tahun lalu.
“Belum pakai seragam merah putih. Bagaimana rasanya kita selaku orangtua mau memberikan hal yang terbaik untuk anak supaya bisa sukses. Ini tantangan bagi anak dan pihak sekolah,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan perbedaan pembelajaran dahulu yang dilakukan dengan kekerasan, saat ini sudah menggunakan metode dengan menekankan untuk memberikan kasih sayang. Pihak sekolah diminta tidak langsung memberikan hukuman, tetapi menanyakan dan memastikan permasalahan ke siswa dan dicarikan solusi.
“Hindari kekerasan, hindari bullying dan hindari memberikan nama gelar anak. Supaya kedepannya anak-anak tidak kecewa,” ucapnya.
Pemerintah juga sudah memastikan kegiatan belajar mengajar di sekolah berjalan baik dengan sejumlah perbaikan sarana prasarana. Khusus SD Negeri 009 Simpang Tiga, melalui anggaran Kementrian PUPR bangunan sekolah menjadi 2 lantai. Sehingga, sekolah yang dulunya kurang nyaman sekarang memberikan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar.
Namun ia mengajak peran orang tua juga hadir dan ikut serta membangun masa depan anak.
“Persiapan diri menuju masa depan untuk karakter, disekolah saja tidak cukup, tapi dirumah dengan waktu yang cukup lama sehingga peran orang tua sangat besar untuk membuat anak kita sukses. Dorong penguatan kepada anak kita, supaya memiliki potensi yang besar dengan prestasi gemilang menuju sekolah lebih tinggi,” tandasnya. (saf)
