Pemkab Malinau Perkuat Regenerasi Petani Muda melalui Seleksi Satgas Pangan 2025

MALINAU, Teraskaltara.id – Pemerintah Kabupaten Malinau kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian melalui seleksi wawancara calon Satuan Tugas (Satgas) Pangan Program Pertanian Sehat (Pesat) Dinas Pertanian Kabupaten Malinau tahun 2025. Kegiatan ini dihadiri  oleh Wakil Bupati Malinau, Jakaria,  dan Sekretaris Daerah (Sekda) Malinau, Ernes Silvanus,  Senin (28/04).

Dalam arahannya, Wakil Bupati Jakaria menekankan pentingnya proses seleksi yang jujur dan transparan. Ia mengingatkan seluruh peserta untuk melengkapi seluruh berkas dengan baik, tanpa perlu menitipkan dokumen melalui pihak lain.

“Ketik dengan rapi, lengkapi semua persyaratan, tidak perlu bertitip-titip, karena penilai kita ini banyak dan mereka tahu semuanya,” ujar Jakaria.

Wabup juga mengapresiasi kehadiran generasi muda dalam proses seleksi ini. Menurutnya, regenerasi petani sangat penting untuk keberlanjutan sektor pertanian di Malinau.

“Kalau saya lihat, hari ini ada anak-anak muda yang ikut. Ini luar biasa. Karena selama ini banyak petani kita yang senior. Tapi saya ingin tekankan, menjadi Satgas bukan semata-mata soal mencari pekerjaan, tapi soal pengabdian kepada masyarakat dan negara,” tambahnya.

Sementara itu, Sekda Ernes Silvanus dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut bahkan diperluas di tahun-tahun mendatang. Ia mengungkapkan bahwa pertanian merupakan sektor strategis dalam perekonomian daerah.

“Pertanian itu bukan hanya bicara soal padi. Pertanian mencakup berbagai subsektor, mulai dari perkebunan, perikanan, peternakan, hortikultura hingga tanaman pangan lainnya. Ini sektor besar yang menopang ekonomi,” terang Ernes.

Ernes juga menjelaskan tentang konsep Pertanian Sehat (Pesat) yang merupakan pengembangan dari program RASDA Plus. Program ini dirancang untuk mendukung rumah tangga penerima manfaat (RTM), masyarakat umum melalui kelebihan produksi, hingga perusahaan jika terjadi surplus hasil pertanian.

Ia mengingatkan, ketersediaan pangan, terutama beras, menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

“Beras adalah kebutuhan pokok. Kita tidak boleh sampai mengalami kelangkaan, karena itu akan berdampak besar. Kalau kita bisa swasembada, beras dari luar otomatis tidak akan masuk ke daerah kita,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Ernes mengajak seluruh peserta untuk berpikir luas tentang potensi pertanian, tidak hanya terfokus pada padi, melainkan juga pada komoditas lain seperti sawit dan perkebunan lainnya yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan pendapatan petani.

Pos terkait