TERASKALTARA.ID, TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi SINAR, sebagai bagian dari upaya pelaksanaan penamaan rupa-rupa bumi atau toponimi. Kegiatan ini bertujuan mendukung pemetaan wilayah secara akurat dan tertib administrasi pemerintahan, serta melestarikan nilai budaya dan sejarah lokal.
Kegiatan yang berlangsung hari ini menekankan pentingnya peran pemerintah daerah hingga ke tingkat desa dalam menjalankan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 terkait penyelenggaraan toponimi. Dengan adanya penamaan pada unsur-unsur rupa bumi, baik alami maupun buatan, diharapkan seluruh wilayah di Kabupaten Tana Tidung memiliki nama resmi yang sesuai dengan kearifan lokal.
“Penamaan rupa bumi ini bukan hanya soal administratif. Ini menyangkut kedaulatan wilayah, keamanan, pelestarian sejarah, serta pengakuan terhadap budaya dan tokoh masyarakat yang telah berjasa,” ujar perwakilan Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Tana Tidung dalam sambutannya.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk kepentingan teknis pemetaan, tetapi juga untuk memperkuat identitas daerah dan mempercepat pembangunan berbasis data spasial yang mutakhir. Oleh karena itu, seluruh perangkat daerah, camat, dan kepala desa diminta terlibat aktif dalam proses penamaan ini.
“Kolaborasi antar-OPD, kecamatan, dan desa sangat diperlukan agar hasilnya tidak hanya sah secara hukum, tapi juga mencerminkan budaya dan sejarah masyarakat kita,” tambahnya.
Tak hanya aparatur pemerintah, masyarakat juga didorong berpartisipasi aktif dengan memberikan usulan nama-nama tempat yang memiliki nilai historis atau diambil dari nama tokoh adat yang telah wafat sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.
Dengan adanya Bimtek Aplikasi SINAR ini, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung berharap penamaan rupa bumi dapat dilaksanakan secara tertib, terpadu, dan berdaya guna. Semua pihak diminta saling mendukung demi mewujudkan tata kelola wilayah yang rapi dan sesuai dengan nilai-nilai kultural masyarakat di Bumi Upun Taka.