Tekan harga beras melambung di Tarakan
TARAKAN, TerasKaltara.id – Harga beras mengalami kenaikan hingga beberapa kali sejak tahun lalu. Akibatnya, warga kelas menengah kebawah mulai mengeluhkan tingginya harga beras di pasaran.
Pemerintah Kota Tarakan juga sudah berupaya untuk menekan harga beras, dengan memenuhi ketersediaan beras dari wilayah lain. Sebelum ini, kebutuhan beras di Tarakan cukup terbantu dengan adanya beras Bulog yang harganya lebih terjangkau.
“Sebenarnya stok beras itu ada. Tapi memang masih disimpan di Jakarta dan di Jawa Timur, karena kemarin dalam rangka pemilu dikhawatirkan kalau dibagi bisa menimbulkan kesan adanya politisasi,” ujar Wali Kota Tarakan, Khairul, Rabu (21/2/2024).
Namun, Khairul memastikan beras bulog segera dikirimkan dalam waktu dekat. Pihaknya juga melalui Dinas Perdagangan maupun Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Tarakan untuk mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan agar bisa menekan harga beras di pasaran.
“Kebijakannya memang ditahan dulu sementara, tapi akan masuk dalam pengiriman selanjutnya. Dalam rapat teknis beberapa waktu lalu juga sudah saya minta untuk mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan. Supaya gabung sama-sama dan bisa menekan harga beras,” katanya.
Tingginya harga beras ini, diperkirakan akibat dari belum masuk masa panen di sejumlah daerah yang merupakan lumbung beras di Indonesia. Sama halnya dengan harga cabe yang ikut melambung tinggi di Tarakan, lantaran saat ini baru memasuki musim tanam.
“Kalau cabe di Tarakan ini kan masih musim tanam. Nanti, setelah itu diperkirakan 3 bulan lah baru cabe bisa panen dan harga mulai turun. Tapi, sementara ini akan kami datangkan dari luar dulu,” tuturnya.
Khairul mengaku sudah meminta pihak distributor untuk mendatangkan beras dan cabe dari Sulawesi Selatan, sambil menunggu cabe di Tarakan memasuki musim panen dan beras dikirim dari Jawa.
“Rencana ada sekitar 2.500 ton beras akan dikirim ke Tarakan. Saat ini sudah ada sekitar 250 ton yang dalam perjalanan dan kemungkinan tiba dalam waktu dekat. Sambil terus berjalan dan dalam waktu selanjutkan akan datang lagi sampai jumlahnya 2.500 ton,” ungkapnya. (*/saf)