Penjagaan Senyap di Perbatasan, Prajurit Pamtas Gagalkan Pergerakan Miras Ilegal di Krayan

Petugas Satgas Pamtas di Pos Krayan Lembudud memperlihatkan hasil temuan miras ilegal yang diamankan dari sebuah kendaraan yang melintas di jalur perbatasan.
Petugas Satgas Pamtas di Pos Krayan Lembudud memperlihatkan hasil temuan miras ilegal yang diamankan dari sebuah kendaraan yang melintas di jalur perbatasan. (Foto: Ist).

TERASKALTARA.ID, KRAYAN – Di wilayah perbatasan yang jauh dari hiruk-pikuk pusat pemerintahan, kewaspadaan sering kali menjadi garis terakhir pertahanan negara.

Itulah yang kembali terjadi di Pos Krayan Lembudud ketika prajurit Satgas Pamtas RI–Malaysia Sektor Barat Yonarmed 4/Parahyangan Kodam III/Siliwangi menggagalkan upaya penyelundupan minuman keras tanpa izin edar, Rabu (26/11).

Dalam pemeriksaan rutin, Tim Jaga Dalduk mencurigai sebuah Hilux Double Cabin bermuatan tertutup yang melintas melalui salah satu jalur yang kerap dimanfaatkan untuk membawa barang ilegal.

Kecurigaan itu terbukti. Saat bak kendaraan diperiksa lebih dalam, ditemukan minuman keras berjenis Label 5 dan Beer Tiger tanpa dokumen resmi.

Barang bukti langsung diamankan ke pos untuk pendataan. Sementara itu, pengemudi berinisial K, warga Long Layu telah dimintai keterangan untuk proses lanjutan sesuai kewenangan aparat terkait.

Tindakan cepat ini menjadi cermin bagaimana prajurit Parahyangan menjalankan tugas jauh dari sorotan publik.

Pengawasan yang mereka lakukan bukan sekadar rutinitas yang berlangsung setiap hari, tetapi bagian dari nilai kedisiplinan yang terus ditekankan Dansatgas Yonarmed 4/Parahyangan, Letkol Arm Januar Idrus, S.H., M.I.P.

Dalam berbagai arahan, ia selalu mengingatkan bahwa keberadaan Satgas di perbatasan bertumpu pada integritas moral.

“Setiap tindakan kecil yang kalian lakukan di perbatasan adalah benteng besar bagi kehormatan bangsa. Jangan pernah lelah berbuat benar, karena dari ketulusan itulah nama Indonesia berdiri tegak,” pesan Dansatgas yang kembali relevan dengan keberhasilan ini.

Di wilayah seperti Krayan, pengawasan bukan hanya tentang mencegah pelanggaran batas negara, tetapi juga menjaga wibawa hukum serta rasa aman masyarakat yang hidup di garis terluar republik.

Tugas itu sering kali berlangsung dalam senyap tanpa keramaian, tanpa upacara namun menjadi penopang penting tegaknya kedaulatan.

Prajurit Yonarmed 4/Parahyangan kembali menunjukkan bahwa pengabdian di perbatasan bukan diukur dari seberapa besar nilai barang bukti yang diamankan, tetapi dari kesungguhan menjaga kehormatan negara di titik-titik yang kerap luput dari perhatian.(Tk12).

Pos terkait