Perbaikan Jalan Poros Nasional di Apau Kayan Terganjal Anggaran, BPJN Butuh Dukungan CSR Sawit Dan Tambang

(foto BPJN Kaltara) Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kaltara, Javid Hurriyanto

MALINAU, Teraskaltara.id – Kerusakan parah pada jalan yang menghubungkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang di Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), menyebabkan terganggunya distribusi bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah tersebut. Dengan kondisi ini, jalur udara menjadi satu-satunya alternatif transportasi yang masih dapat digunakan untuk mengirimkan barang-barang Kebutuhan Masyarakat.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara, Javid Hurriyanto, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan kelapa sawit dan tambang untuk berpartisipasi dalam perbaikan jalan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Namun, hingga saat ini, belum ada respons Positif dari sektor swasta yang diharapkan dapat turut mendukung pemulihan akses jalan tersebut.

“Kami sudah mengajak perusahaan-perusahaan sawit, tambang, dan sektor terkait untuk berpartisipasi dalam program CSR, namun belum ada tanggapan positif,” kata Javid melalui pesan WhatsApp kepada Teraskaltara.id, Rabu (3/25) malam.

Selain itu, BPJN Kaltara juga telah mengajukan permohonan alokasi anggaran perbaikan jalan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Kami berharap anggaran yang sebelumnya dipangkas bisa dialokasikan kembali untuk penanganan darurat,” tambah Javid.

Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai kondisi jalan poros nasional yang menghubungkan Kalimantan Timur ke Sungai Boh, terutama ruas jalan menuju PLBN Long Nawang. Jalan ini merupakan akses utama bagi perjalanan ke Malaysia.

“Curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir semakin memperburuk kerusakan. Hal ini menyebabkan distribusi barang terhambat,” ujar Wempi pada Rabu (25/3).

BPJN Kaltara terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau untuk mencari solusi jangka pendek agar kerusakan jalan bisa segera diatasi. Diharapkan, kerja sama antara kedua pihak dapat memulihkan akses vital bagi distribusi barang ke wilayah pedalaman dan perbatasan.

Dengan terbatasnya akses darat, kedua pihak tengah berupaya mencari alternatif terbaik agar kelancaran pasokan bahan pokok dan BBM tetap terjaga meskipun infrastruktur jalan mengalami kerusakan berat (TK01).

Pos terkait