TERASKALTARA.ID, MALINAU – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Malinau ke-26 melalui Festival Irau kian semarak dengan keterlibatan lintas etnis.
Warga dari pedalaman hingga perbatasan rela menempuh perjalanan panjang demi ikut menyemarakkan pesta rakyat dua tahunan itu.
Kepala Lembaga Adat Kenyah Malinau, Emang Mering, menegaskan bahwa seluruh etnis Kenyah siap berpartisipasi menampilkan ragam seni budaya.
Menurutnya, dukungan berbagai etnis menjadi kekuatan utama dalam menjaga nilai kebersamaan masyarakat Malinau.
“Kami menyiapkan tampilan seni budaya yang dipastikan berbeda dengan IRAU sebelumnya. Semua etnis mendukung penuh agar Irau berlangsung meriah,” ujar Emang Mering, pada Kamis (02/10/2025).
Meski dihadapkan pada keterbatasan transportasi, terutama bagi warga wilayah pedalaman dan perbatasan, semangat masyarakat tidak luntur.
Warga dari Kayan, Bahau, hingga Hulu tetap berupaya hadir dengan bergantung pada jalur sungai maupun penerbangan perintis.
“Memang kondisinya sekarang sungai ada beberapa kesulitan. Tapi karena ini kegiatan sekali dalam dua tahun, kebiasaan kami tiap Irau selalu turun, apalagi kalau ada keluarga,” tutur Meri Kristina, warga Pujungan.
Bagi masyarakat Malinau, IRAU bukan hanya pesta rakyat, melainkan simbol persatuan.
Perayaan ini mempertemukan berbagai etnis, mempererat persaudaraan, sekaligus menggerakkan roda perekonomian lokal.
Festival Irau tahun ini kembali menjadi ruang bersama yang menghidupkan tradisi, memperkuat identitas budaya, dan menegaskan semangat kebersamaan masyarakat Malinau dari hulu hingga hilir.(Tk12).





