TARAKAN, TerasKaltara.id– Masalah banjir sering menggenangi Jalan Aki Balak tepatnya depan Mako Yonif 613 Raja Alam (RJA), semakin meluas hingga ke pemukiman warga yang tinggal dekat embung rawasari RT 15 Kelurahan Karang Harapan.
Ketua RT 15 Karang Harapan Samsudin mengatakan 80 persen rumah warganya terdampak banjir setiap turun hujan lebih dari 30 menit. Bahkan banjir tersebut, membuat usaha loundry rugi karena tergenang air hingga peralatan elektronik milik warga rusak.
“Aspirasi dari masyarakat banyak disampaikan, itu kalau air besar di sekitar embung kosong tapi di daerah rumah warga meluap. Artinya dua kanal sungai ini tidak bisa menampung secara penuh dari atas,” katanya.
Samsudin mengusulkan beberapa alternatif diantara sungai diperdalam atau memperlebar pintu embung, supaya volume air banyak.
“Itu alternatif yang disarankan dari warga, walaupun belum tentu itu disana banyak titik-titik yang menyebabkan banjir,” tambahnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor Mustafa mengatakan penyebab banjir yang menggenangi daerah sekitar Mako Yonif 613, karena daerah serapan air di sudah berkurang jauh. Sehingga air hujan tidak ada menampung dan langsung turun ke bawah.
“Catchment area diatas yang tidak terkendali lagi perubahan tata guna lahannya. Jadi 2016 kawasan tersebut masih hutan, 2019 sudah banyak gundul hutannya dan 2024 daerah tersebut banyak perumahan dibangun,” bebernya.
Mustafa menambahkan dengan perubahan daerah serapan air, kantong-kantong air semakin kurang. Hal itu menyebabkan daerah sekitar embung rawasari ikut terkena banjir.
“Sebelum 2019 itu, daerah sekitar embung tidak banjir dan embung itu dibangun 2015. Artinya banyak terjadi akhir-akhir ini, karena volume air semakin banyak dan kantong-kantong air sudah berkurang,” sebutnya.
Belum lagi kata Mustafa, awal tahun 2025 cuaca di kota Tarakan agak extrem seperti yang disampaikan BMKG pusat dan daerah.
Puncaknya Januari 2025, tingginya intensitas hujan dan berkurangnya hutan mengakibatkan daerah sekitar embung sebelumnya tidak banjir sekarang terdampak banjir.
“Apabila sekitar lebih dari 30 menit hujan dengan durasi kira-kira 50 mililiter per jam air yang turun, pasti penuh sungainya. Belum lagi sendimentasi tinggi, menambah air tambah meluap,” ucapnya. (*)