TERASKALTARA.ID, MALINAU – Pembina Yayasan Politeknik Malinau, Yansen TP, menegaskan bahwa lembaga pendidikan tidak boleh hanya menjadi simbol atau formalitas belaka, tetapi harus mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, khususnya di Kabupaten Malinau.
Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan dalam kegiatan internal yayasan Politeknik Malinau, baru-baru ini. Yansen menyampaikan, sejak awal pendirian, Politeknik Malinau dirancang untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak daerah yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan studi ke luar Malinau.
“Kalau kita ingin daerah ini maju, maka pendidikan harus diperhatikan. Meski tantangan berat, kita harus terus berupaya,” ujar Yansen, Kamis (03/07/2025).
Ia mencontohkan salah satu tantangan yang harus direspon lembaga pendidikan adalah persoalan alih fungsi lahan di Malinau. Menurutnya, banyak lahan pertanian berubah menjadi perkebunan sawit, sehingga perlu dipikirkan dampaknya terhadap ketahanan pangan daerah.
“Kalau lahan pertanian habis, dari mana kita dapatkan pangan kita ke depan? Ini yang harus jadi perhatian bersama,” tambahnya.
Yansen berharap Politeknik Malinau dapat menjadi lembaga yang aktif memberikan kajian dan solusi atas berbagai persoalan daerah. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan sekitar kampus untuk kegiatan produktif seperti pertanian atau perikanan.
“Kalau dulu mahasiswa kita dorong punya area sawah, ladang, kebun, itu bukan sekadar belajar, tapi juga bentuk kontribusi nyata untuk masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan lembaga pendidikan akan berdampak besar terhadap masa depan Malinau, sehingga semua pihak harus berperan aktif membangun lembaga ini.