Gagal Dapat Dua Kursi di PSU, PKB Beri Catatan Perbaikan Pemilu Selanjutnya

Img 20240425 wa0025 teraskaltara. Id
Ahmad Usman

 

TARAKAN, TerasKaltara.id – Pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dilakukan 13 Juli lalu, hasil hitung cepat dari sejumlah partai menyimpulkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil mendudukkan dua kadernya di Dapil 1 Tarakan Tengah.

Namun, ternyata saat Rekapitulasi Tingkat Kecamatan dilakukan, suara yang diperoleh PKB terjadi perubahan. Akhirnya kursi terakhir didapatkan Caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jamaliah.

Menanggapi hal itu, Ketua DPC PKB Tarakan, Ahmad Usman mengaku pihaknya sudah menerima hasil resmi yang dikeluarkan dari Rekapitulasi Tingkat Kecamatan.

“Dari data yang kita miliki sudah kita kroscek dengan data yang dimiliki oleh beberapa partai politik, memang PKB dapat 2 kursi,” ujarnya, belum lama ini.

Namun, kursi kesembilan yang awalnya di raih oleh Saipullah kader dari PKB berdasarkan hitung cepat internal partai politik ini berubah.

“Setelah dilakukan rekapitulasi ditingkat kecamatan, kursi kesembilan yang awalnya kita dapat, ternyata di duduki oleh PPP. Jadi sebelumnya yang 2 kursi menjadi satu kursi yang didapatkan Randi,” tuturnya.

Berdasarkan hasil perhitungan resmi ini, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi internal partai, termasuk dengan Saipullah sendiri.

Hilangnya peluang mendapatkan dua kursi dalam PSU ini, kata dia dari partai maupun Saipullah mengaku sudah legowo dengan hasil yang dihitung oleh KPU.

“Saya sudah bertemu dengan Saipullah, bahwa apapun hasilnya, kalau sudah sesuai dengan fakta dilapangan harus diterima dengan lapang dada,” imbuhnya.

Namun, ia tegaskan sejak awal tahapan perhitungan dilakukan sebenarnya pengawalan sudah dilakukan untuk memastikan tidak ada kecurangan atau kesalahan input data.

Ia katakan, pada Perhitungan Tingkat Kecamatan didapati memang dengan adanya insiden salah input data yang dilakukan oleh salah satu KPPS. Ditemukan selisih di TPS 32, berbeda dari dasar data yang dimiliki beberapa partai.

“Ada C1 Salinan yang keliru, sehingga data yang didapat PKB juga salah. Akhirnya kita minta kejelasan, karena ada produk kepemiluan yang berbeda antara C1 salinan dengan C1 plano,” ungkapnya.

Mulai dari tahap rekap kecamatan hingga kota, diakuinya pihaknya menegaskan saksi pengawalan dilakukan jika nanti di temukan ada data kecurangan akan diungkapkan untuk memastikan kesalahan.

“Kenapa ini kita evaluasi kemarin supaya tidak ada persoalan dikemudian hari. Ada kesalahan input data di C1 salinan, sedangkan C1 plano benar,” tandasnya.

Meski kesalahan tersebut telah diperbaiki, namun perbaikan perhitungan suara yang dilakukan tidak bisa mengangkat suara PKB. Hiingga akhirnya kursi kesembilan diraih PPP

Ia pun meminta agar kekeliruan serupa tidak lagi terjadi, sehingga tidak membuat riuh di masyarakat. Kepercayaan publik kepada penyelenggara, dikhawatirkan akan luntur jika petugasnya tidak bekerja dengan baik, terlebih lagi mengamankan suara rakyat.

“Ini sebagai masukan bagi penyelenggara, kelalaian bukan hanya petugas KPPS saja, tetapi semuanya termasuk saksi parpol, karena hampir sebagian besar bertanda tangan disitu. Harapan kita, saksi dan penyelenggara lebih teliti supaya tidak terjadi lagi kesalahan dalam pemilu selanjutnya nanti,” tegasnya. (*/saf)

 

Pos terkait