TARAKAN, TerasKaltara.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Tarakan menyerahkan Surat Keputusan(SK) Model B1-KWK kepada bakal pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tarakan Khairul-Ibnu Saud, Kamis (22/8/2024).
Sk sebagai syarat mendaftar bakal paslon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut, diserahkan Ketua DPD Mustain kepada dr. Khairul dengan didampingi jajaran pengurus serta Anggota DPRD Kota Tarakan terpilih dari Partai NasDem.
“Semoga pemberian SK ini akan mempermudah calon kita memenangkan pemilihan ini nantinya,” kata Mustain.
Mustain menilai pemilihan kali ini agak sulit diprediksi. Palson diusung Partai NasDem, bakal melawan kotak kosong dan ini perlu diwaspadai.
“Kenapa kita melawan kotak kosong dan ini bukan sesuatu yang belum pernah terjadi di Indonesia. Di Makassar pernah terjadi seperti itu dan yang menang kotak kosong, makanya kita perlu waspada karena kita kita tidak mau di Kota Tarakan terjadi,” ujarnya.
Mustain berharap kepada palso Khairul-Ibnu Saud setelah pendaftaran, semua mesin partai bisa berkolaborasi dan bahu membahu. Sebab bagi Partai NasDem ini sesuatu yang berat.
“Soalnya kami banyak mendengar diluar isu-isu dan keinginan sekelompok orang untuk melakukan mobilisasi bagaimana kotak kosong itu menang. Itu yang perlu diwaspadai,” pesannya.
Ia juga berharap semua partai pengusung pasangan Kharisma bisa menggerakan mesin politiknya dari atas sampai ke bawah.
“Karena kita tidak menginginkan pemilihan ini, kita kalah. Walaupun memang tidak ada calon, tetapi kotak kosong merupakan lawan terberat buat kita,” tutupnya.
Sebelumnya Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Kaltara Supa’ad Hadianto menyampaikan keputusan Partai NasDem mengusung paslon di Pilkada, dasarnya hasil survei. Di Pilkada Tarakan, NasDem kembali mengusung calon petahana yang pernah diusungkan pada Pilkada 2019 lalu.
“Untuk Kota Tarakan itu kita usung pak Dokter Khairul bersama Ibnu Saud dari Gerindra. Kenapa harus itu, yaitu survei pak dokter surveinya sangat tinggi sehingga peluang menangnya besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Calon Walikota Tarakan dr. Khairul optimis meskipun melawan kotak kosong, dirimu bisa menang. Targetnya 70 ribu sampai 100 ribu orang memiliki Kharisma.
“Dukungan NasDem ini saya kira sudah melalui beberapa tahapan, proses, dan kita sudah pernah pengalaman di pemilihan awal dulu bersama-sama dengan Hanura dan Demokrat, PPP, PSI, dan PKPI, kita bisa menduduki kursi Walikota dan Wakil Walikota Tarakan,” pungkasnya.
Kalau ditanya, lebih berat yang dulu atau sekarang, ditegaskan dr. Khairul menilai lebih berat yang lalu. Sebab harus melawan incumbent. “Saya pikir lebih berat dulu. Karena dulu itu berat sekali melawan incumbent,” bebernya.
Mustain mengaku tidak berharap akan melawan kotak kosong. Namun, semua proses berjalan alamiah.
“Jadi mohon maaf di Tarakan itu berbeda dengan di Makassar, termasuk di DKI sekarang ini, Jawa Barat, itu ada upaya-upaya intervensi kekuasaan untuk menjadikan kotak kosong. Kalau disini enggak, alamiah dan yang merapat itu justru teman-teman dari partai,” ungkapnya.
Bahkan tadinya partai besar pemenang pemilu 2024 dan akan mengusung kadernya, juga ikut merapat diterakhir-terakhir.
“Kenapa demikian, karena punya hasil survei dan orang realisitis semua melihat itu. Dari pada maju tidak menang, lebih baik bergabung. Itu yang menyebabkan kotak kosong di Tarakan,” terangnya.
Disatu sisi, di awal-awal maju tidak pernah berpikir akan melawan kotak kosong. Semua yang terjadi ini berproses secara alamiah.
“Tapi kita pernah memperhatikan apa yang diamanatkan pak Ketua DPD tidak boleh jumawa, sombong, takabur. Oleh karena itu, diharapkan semua mesin partai bisa bergerak dan yang paling penting menjelaskan ke masyarakat apa sih kotak kosong itu ? Karena banyak masyarakat tidak tahu itu,” tutupnya. (**/saf)