TARAKAN,TerasKaltara.id– Polres Tarakan dipastikan akan menurunkan sedikitnya 8 personel untuk melakukan pengawalan dalam proses pendistribusian logistik Pilkada Kota Tarakan dan Pilkada Provinsi Kaltara yang sudah mulai dilakukan, Selasa (26/11/2024).
Kapolres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna, S.I.K., M.H, menuturkan, dari 8 personel ini terbagi dalam 4 kecamatan dengan masing-masing penempatan 2 orang.
“Kalau pengawalan kita libatkan 8 personel, karena satu kecamatan ada 2 orang yang melakukan pengawalan dari gudang logistik ke TPS. Nanti dari TPS sudah akan disambut rekan kita yang akan melakukan pengamanan di kelurahan masing-masing,” ujarnya saat ditemui usai Apel Pengawasan Pilakda, Selasa (26/11/2024).
Ia tambahkan, pengamanan akan dilakukan melekat sejak hari ini hingga proses rekapitulasi selesai di tingkat kecamatan maupun tingkat kota.
Sistem pengamanan kotak suara sendiri, kata dia dari gudang logistik diturunkan di TPS dan selanjutnya pengamanan dilanjutkan personel yang ditempatkan di TPS di Kelurahan.
“Dari PAM TPS itu, akan menuju ke TPS masing-masing. Jadi sudah melekat dia sampai dengan selesai. Sementara ini pengamanan kumpul di Kelurahan dulu, dari logistik datang baru menyebar ke masing-masing,” tuturnya.
Berbeda dengan TPS rawan, dijelaskan Kapolres melekat dengan pola 2-2-1. Artinya, dua orang personel Polri, dua orang Linmas untuk satu TPS.
Sedangkan untuk di Pulau Sadau, kata dia tidak termasuk kategori rawan. Namun tetap diantisipasi kondisi cuaca untuk memastikan proses distribusi logistik berjalan lancar.
“Kita sudah koordinasi dengan Ketua KPU untuk bagaimana dengan pengamanan kotak suara ini supaya jangan sampai rusak. Kemarin, sudah dilakukan pengamanan berlapis. Dalam arti dalam kotak suara itu, surat suaranya sudah dipastikin dan kotaknya diplastik lagi, jadi doble ekstra pengamanan supaya tidak basah,” tandasnya.
Diakuinya, kondisi cuaca di musim hujan saat ini harus menjadi perhatian. Terutama mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejadian banjir atau longsor di waktu hari H pemungutan suara.
Diakuinya, ada beberapa TPS yang dekat dengan lokasi rawan longsor. Namun, tidak berada di titik rawan tersebut. Salah satunya di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat.
“Koordinasi kami dengan Ketua KPU dan BPBD, untuk siap siaga seandainya terjadi longsor. Dari data KPU yang kami dapatkan, untuk TPS yang di lokasi rawan longsor ini jauh dari titik rawan itu,” pungkasnya. (*)