Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa : IRAU Malinau Jadi Simbol Persatuan dan Spirit Kebersamaan di Kaltara

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa saat memberikan sambutan pada saat penampilan Budaya Dayak Kenyah dalam rangka Festival Budaya IRAU ke-11 Malinau.

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Perayaan Irau ke-11 di Kabupaten Malinau tidak sekadar menampilkan kemegahan tradisi adat, tetapi juga membawa pesan persatuan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Utara.

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa, menegaskan bahwa budaya harus menjadi perekat kebangsaan di tengah keberagaman suku dan etnis.

Dalam kesempatan menghadiri rangkaian acara IRAU Malinau, Sabtu (11/10/2025), Marthin Billa menekankan pentingnya nilai budaya sebagai spirit kebersamaan lintas suku dan bangsa dalam membangun daerah.

“Makna dari setiap acara IRAU harus kita ambil dalam diri kita. Budaya, esensinya, adalah perekat bangsa,” ujarnya dengan penuh penekanan.

Ia menilai kekuatan budaya Dayak terletak pada kesediaan untuk hidup damai.

Marthin mencontohkan, tradisi sakral Meliwa yang ditampilkan Lembaga Adat Kenyah Malinau bukan hanya seremoni adat, tetapi mengandung pesan mendalam tentang penyucian diri dan perdamaian.

“Ritual Meliwa memiliki makna membersihkan diri dan masyarakat dari perselisihan serta hal-hal buruk. Melalui pembersihan itu tercipta perdamaian, harmoni, dan solidaritas,” jelasnya.

Menurut Marthin, semangat budaya seperti itu harus menjadi fondasi membangun kehidupan masyarakat yang sejahtera dan berkarakter. Ia juga menyampaikan rasa bangganya terhadap upaya pelestarian adat Kenyah yang masih dijaga dengan penuh hormat oleh generasi muda di Malinau.

“Nilai-nilai budaya jangan hanya menjadi milik satu suku, tapi harus diterapkan oleh seluruh masyarakat Malinau dan Indonesia. Persatuan adalah kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan,” tegasnya.

Sebagai Presiden MADN, Marthin Billa mengajak seluruh warga Kalimantan Utara memaknai perayaan HUT ke-26 Kabupaten Malinau dan Festival Irau ke-11 sebagai momentum mempererat kebersamaan.

“Melalui semangat persatuan dan budaya, kita mampu membawa daerah ini menuju kemajuan,” katanya.

Perayaan IRAU Malinau pun bukan hanya pesta budaya, tetapi cermin bahwa dari kearifan lokal, tumbuh semangat nasional yang menjaga persaudaraan dan kedamaian di Bumi Intimung.

Pos terkait