TERASKALTARA.ID, MALINAU –Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, memimpin rapat Intimung bersama Sekretaris Daerah Ernes Silvanus, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Camat Malinau Kota, Selasa (6/25).
Rapat koordinasi ini membahas strategi dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu serta dampaknya terhadap program pembangunan daerah.
Dalam arahannya, Bupati Wempi menekankan bahwa kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi dan potensi banjir harus direspons dengan langkah terpadu antar-OPD.
“Perubahan iklim ini mempengaruhi semua program yang kita rencanakan. Karena itu, semua OPD harus bersinergi dengan kecamatan. Misalnya kita bicara soal pertanian, maka itu juga terkait dengan PUPR, Perhubungan, dan Kominfo,” jelas Wempi.
Ia menegaskan bahwa pembangunan sektor pertanian tidak dapat berdiri sendiri dan perlu didukung oleh kolaborasi lintas sektor. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan program, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman banjir.
“Program pertanian bukan hanya tanggung jawab Dinas Pertanian. Harus ada keterlibatan aktif dari OPD lain untuk memastikan akses, pemasaran, hingga transportasi hasil pertanian berjalan lancar,” lanjutnya.
Selain itu, Bupati juga menyoroti pentingnya pemahaman bersama mengenai angka kemiskinan. Ia menyebut bahwa data kemiskinan versi pusat belum tentu sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan.
“Ada masyarakat kita yang punya rumah dan lahan, tapi belum maksimal memanfaatkan potensi yang dimiliki. Ini harus kita edukasi agar mereka bisa mengolah lahan dan potensi alam secara optimal, termasuk potensi herbal seperti yang ada di Majaka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wempi menyampaikan bahwa pemerintah harus lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan hari ini. Ia mencontohkan perlunya relokasi kegiatan pertanian ke dataran yang lebih tinggi agar terhindar dari banjir, termasuk mempertimbangkan kembali penataan permukiman penduduk.
“Curah hujan makin tinggi, kita tidak tahu sampai kapan. Tapi setidaknya kita harus mulai bergerak agar kejadian seperti ini tidak terus terulang. Kita juga harus punya rencana tengah dan jangka panjang,” tegasnya.
Terkait komoditas lokal seperti karet, Wempi menekankan pentingnya keterlibatan OPD dalam memastikan akses jalan dari kebun, informasi pasar, hingga transportasi terjangkau bagi petani untuk mengangkut dan memasarkan hasil panennya.
“Kalau kita produksi karet, maka pastikan akses jalannya baik, petani tahu pasar, dan ada transportasi yang memadai. Bahkan kalau bisa, ekspor produk daerah ke luar daerah. Itu bentuk nyata kita mendukung ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Menutup arahannya, Bupati Malinau menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan harus menjadi komitmen bersama, bukan sekadar program formalitas. Ia meminta seluruh OPD menyusun rencana konkret dan saling berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
“Penanganan kemiskinan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Kita butuh edukasi, inovasi, dan terobosan baru. Ini bukan hanya soal program, tapi soal perubahan nyata untuk masyarakat kita,” pungkasnya