TERASKALTARA.ID, TANA TIDUNG – Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, menggelar rapat koordinasi lintas dinas untuk menyusun program strategis tahun 2025, Rabu (15/5/2025).
Pertemuan yang dihadiri jajaran Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) serta Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa (Dinsos PMD) ini fokus pada inovasi teknis sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di tingkat masyarakat.
Dalam arahan pembukaannya, Bupati menekankan pentingnya sinergi antar-instansi. “Kolaborasi adalah kunci agar program pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama di sektor pertanian. Salah satu yang harus diprioritaskan adalah distribusi pupuk yang tepat sasaran,” tegas Ibrahim Ali di Ruang Rapat Bupati.
Rapat dipimpin langsung oleh Bupati dengan dihadiri Asisten II Setda, Kepala dan Sekretaris Dinsos PMD, serta seluruh Kepala Bidang DPPP. Pembahasan mencakup rencana kegiatan inovatif DPPP, seperti pelatihan teknis budidaya pertanian berbasis teknologi, penguatan logistik pangan, dan skema pendampingan petani-ternak oleh penyuluh desa.
“Kita tidak hanya mengejar pertumbuhan sektor pertanian, tetapi juga memastikan masyarakat desa merasakan dampak langsung, mulai dari peningkatan produksi hingga kesejahteraan,” tambah Ibrahim Ali. Ia juga menyoroti perlunya pendataan akurat untuk memastikan subsidi pupuk tepat guna, mengantisipasi kelangkaan yang kerap terjadi di musim tanam.
Kepala DPPP, Andi Rahman, dalam pemaparannya menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan program pelatihan *smart farming* dan integrasi sistem pemasaran digital untuk produk pertanian lokal. “Ini akan memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinsos PMD, Maria Ulfa, menambahkan, pemberdayaan desa akan difokuskan pada penguatan kelembagaan kelompok tani dan pemanfaatan dana desa untuk infrastruktur pendukung pertanian, seperti irigasi dan gudang komoditas.
Rapat ini menjadi langkah awal untuk memastikan seluruh program 2025 terintegrasi, mengacu pada visi pembangunan berkelanjutan Tana Tidung. Ibrahim Ali menutup dengan pesan tegas: “Kerja nyata, bukan sekadar wacana, yang akan kita ukur tahun depan.” (*)