Rumah Dua Lantai di Tideng Pale Terbakar, Teriakan Anak-Anak Selamatkan Penghuni dari Kobaran Api

Rumah Dua Lantai di Tideng Pale Terbakar

TERASKALTARA.ID, TANA TIDUNG — Suasana siang yang tenang di Desa Tideng Pale tiba-tiba berubah mencekam ketika asap tebal membubung dari lantai dua rumah milik Salim Arifin, Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 11.30 Wita. Dalam hitungan detik, kepanikan menyebar setelah tiga anak kecil berteriak memberi tahu adanya api yang mulai melahap bangunan.

Salim Arifin, pemilik rumah yang juga mantan anggota DPRD Tana Tidung dua periode masih ingat jelas bagaimana detik-detik kepanikan itu terjadi.

“Ada tiga anak kecil, satu umur enam tahun dan dua lainnya sudah sekolah. Mereka turun karena sadar ada api, mereka teriak ada api. Tapi posisi mereka tidak di titik api, mereka di luar saja,” tuturnya dengan suara bergetar.

Saat api mulai berkobar, Salim sedang berada di warung makan miliknya yang menjadi satu bangunan dengan rumah tersebut. Ia hanya sempat menyelamatkan barang-barang dagangan di lantai dasar.

“Saya di warung waktu itu. Barang di warung aman, tapi di atas tidak ada yang bisa diselamatkan,” ungkapnya.

Lantai dua, yang sejak 2008 digunakan sebagai tempat penyimpanan pakaian dan perlengkapan keluarga, habis dilalap api. Kini, yang tersisa hanya rangka besi dan puing hitam sisa kebakaran. Salim mengaku sempat berusaha naik ke atas, namun terpaksa mundur karena suhu panas yang ekstrem.

“Begitu saya naik, panasnya sudah besar sekali apinya. Tidak bisa apa-apa lagi,” ucapnya.

Bagi Salim dan istrinya, Salsa, bangunan dua lantai ini memiliki nilai sejarah dan emosional. Di rumah itulah mereka membesarkan keluarga selama belasan tahun. Kini, setelah hampir seluruh lantai dua hangus, ia berharap ada dukungan untuk bangkit kembali.

“Kalau ada perhatian dari pemerintah, kami ucapkan terima kasih,” katanya lirih.

Salim yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD periode 2014–2019 dan 2019–2024 dari Partai Demokrat, kini hanya bisa memandang sisa bangunan yang ia dirikan sejak 2008. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Petugas pemadam kebakaran dan aparat terkait masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran. Salim menduga sumber api berasal dari korsleting listrik di lantai dua. Warga dan petugas pemadam telah berupaya keras memadamkan kobaran api, namun cepatnya penyebaran membuat bagian atas rumah tak bisa diselamatkan.

Pos terkait