TERASKALTARA.ID, LONG NAWANG | MALINAU – Upaya penyelundupan lintas batas kembali digagalkan prajurit Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonarmed 4/Parahyangan Kodam III/Siliwangi.
Dalam operasi ambush pada Jumat malam (24/10/2025), tim dari Pos Long Nawang berhasil menemukan 750 butir amunisi penabur dan 48 botol minuman keras ilegal yang hendak diselundupkan melalui jalur tikus perbatasan.
Operasi ini berawal dari laporan warga tentang aktivitas mencurigakan di jalur tak resmi perbatasan.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Danpos Long Nawang, Lettu Arm I Gede Wira Pratama, S.Tr.(Han) segera membentuk tim kecil untuk melakukan pengintaian malam hari.
Dalam kondisi medan berat dan jarak pandang terbatas, para prajurit bergerak menyusuri jalur hutan selama beberapa jam.
Upaya tersebut berbuah hasil ketika tim menemukan paket besar berisi amunisi dan minuman keras yang disembunyikan di semak belukar.
Barang-barang itu diduga akan diangkut oleh kuli panggul dari arah perbatasan Malaysia menuju wilayah Indonesia.
Barang bukti yang diamankan terdiri dari:
• 500 butir munisi penabur Caza 25 Cartuchos calibre 12,
• 250 butir munisi Postas 10 Cartuchos calibre 12, dan
• 48 botol minuman keras merk Langkau Kitai (500 ml).
Sementara itu, Dansatgas Pamtas RI–Malaysia Yonarmed 4/Parahyangan, Letkol Arm Januar Idrus, S.H., M.I.P., memberikan apresiasi atas kerja cepat dan ketajaman naluri pasukan di lapangan.
“Keberhasilan ini adalah buah dari disiplin dan kepekaan prajurit yang selalu berkolaborasi dengan masyarakat. Kami tidak hanya menjaga batas, tapi menjaga martabat bangsa dari ancaman penyelundupan dan peredaran barang ilegal,” tegasnya, Selasa (4/11/2025).
Ia menegaskan bahwa setiap operasi yang dilakukan tidak hanya bersifat militer, tetapi juga berbasis pendekatan sosial dan intelijen lapangan, di mana informasi masyarakat menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan kawasan.
Kawasan Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, dikenal sebagai salah satu titik rawan aktivitas ilegal karena kondisi geografis yang sulit dijangkau dan terbatasnya akses transportasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini menjadi perhatian karena potensi penyelundupan barang, hasil hutan, hingga bahan berbahaya.
“Keamanan perbatasan bukan hanya tugas TNI, tapi juga tanggung jawab bersama. Kami terus membangun kepercayaan masyarakat agar informasi sekecil apa pun bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Januar.
Satgas Yonarmed 4/Parahyangan memastikan bahwa barang bukti telah diamankan dan akan dilaporkan ke komando atas untuk proses lebih lanjut.
Keberhasilan operasi di Long Nawang menjadi bukti nyata sinergi antara prajurit dan masyarakat dalam menjaga kedaulatan wilayah.
Satgas berkomitmen terus memperkuat pengawasan dan membangun sistem deteksi dini di jalur-jalur tak resmi, agar perbatasan Indonesia tetap aman, bersih, dan berdaulat.(Tk12).






