TERASKALTARA.ID, TANJUNG SELOR – Pementasan Akhir Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Tahun 2025 tingkat SMA/SMK/SLB se-Kalimantan Utara berlangsung meriah di Lapangan SMK Negeri 1 Tanjung Selor, Selasa (11/11).
Acara ini menjadi penutup rangkaian kegiatan pembelajaran seni yang melibatkan para seniman lokal sebagai pendamping di sekolah.
Pembukaan pementasan ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Kaltara yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Kesatuan Bangsa, dan Pemerintahan, Robby Yuridi Hatman, S.Sos., M.T.
Dalam sambutannya, Robby menyebut GSMS sebagai langkah konkret untuk menghadirkan kembali nilai-nilai budaya dan seni ke ruang pendidikan.
“Melalui GSMS ini, kita tidak hanya menumbuhkan kreativitas pelajar, tetapi juga menjaga warisan budaya Kalimantan Utara di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh media sosial,” ujar Robby.
Ia menilai, program tersebut memberi ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat, mengekspresikan ide, dan mengenal lebih dekat akar budaya lokal yang menjadi bagian penting dari identitas daerah.
“Kreativitas para pelajar, terutama dari sekolah kejuruan, menunjukkan bahwa generasi muda Kaltara mampu berinovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya,” tambahnya.
Program GSMS yang digelar melalui dukungan anggaran APBD dan APBN ini telah melewati proses pembelajaran selama lebih dari 30 kali pertemuan di berbagai sekolah. Pementasan akhir menjadi wadah bagi siswa menampilkan karya terbaik hasil kolaborasi dengan seniman pembimbing.
Selain pementasan, acara ini juga dirangkaikan dengan peluncuran “Rumalawai”, brand fashion lokal yang mengangkat motif batik khas Kalimantan Utara.
Nama Rumalawai diambil dari bahasa Bulungan, ruma berarti rumah dan lawai berarti benang yang dimaknai sebagai “Rumah Benang”, simbol tempat lahirnya karya busana yang menjunjung tinggi nilai budaya dan estetika lokal.
Robby menyebut peluncuran Rumalawai menandai pertemuan antara dunia budaya dan ekonomi kreatif di Kaltara.
“Melalui sinergi ini, budaya bukan hanya warisan, tapi juga sumber inspirasi dan inovasi yang bernilai ekonomi bagi masyarakat,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kaltara, lanjut Robby, akan terus mendukung inisiatif yang melibatkan pelajar dan seniman lokal dalam mengembangkan sektor budaya dan industri kreatif.
“Inilah wajah Kaltara yang berbudaya, berdaya saing, dan penuh inovasi,” tutupnya.(dkisp).






