TERASKALTARA.ID, MALINAU – Perundingan bipartit antara karyawan Perumda Intimung dan manajemen perusahaan menyingkap tiga hal yang dinilai menjadi persoalan mendasar oleh serikat pekerja, Rabu (03/09/2025).
Ketua Korwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalimantan Utara, Musa Bilung, menyebut persoalan pertama terletak pada manajemen yang dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Kalau kami dari serikat pekerja melihat, manajemen Perumda tidak jalan. Itu persoalan paling awal yang jadi akar masalah,” ungkap Musa.
Problem kedua, lanjutnya, menyangkut lemahnya pengawasan. “Pengawasan ini kurang berjalan, apakah dari Perumda sendiri atau pemerintah daerah yang memiliki kewenangan untuk pengelolaan perusahaan daerah ini,” jelasnya.
Sementara itu, persoalan ketiga yang disebut paling dirasakan langsung oleh karyawan adalah buruknya hubungan kerja. Serikat buruh menilai komunikasi antara manajemen dan karyawan tidak terjalin dengan baik sehingga banyak keluhan dan tuntutan yang tak mendapat respon.
Dalam perundingan bipartit kali ini, pembahasan difokuskan pada persoalan hubungan industrial. Namun, serikat buruh menekankan bahwa ketiga problem tersebut saling berkaitan dan perlu diselesaikan.
Hingga kini, polemik antara karyawan dan manajemen Perumda Intimung masih berlanjut. Serikat buruh menegaskan komitmen untuk terus mendampingi pekerja dalam mencari jalan keluar.