TARAKAN,TerasKaltara.id– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara serta penggunaan Sirekap Pilkada dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali (Pilwali) Tarakan, Minggu (24/11/2024).
Ketua KPU Tarakan, Dedi Herdianto mengatakan simulasi ini dilakukan untuk memastikan semua yang terjadi di lapangan bisa digambarkan secara jelas. Selain itu, mengantisipasi kondisi cuaca yang hujan saat dilakukan pemungutan suara.
“Antisipasi yang dulunya sekedar teori pada saat bimbingan teknis (bimtek), dengan simulasi ini bisa mengaplikasikannya. Makanya proses pemungutan suara tetap berjalan di simulasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam proses pemetaan TPS harus memastikan kondisi aman dari segi cuaca yang mengakibatkan banjir atau longsor misalnya. Kemudian, aksesibilitas artinya pemilih mudah menjangkau TPS untuk memberikan hak pilihnya.
“Kami pastikan di simulasi ini, model atau upaya untuk masyarakat menggunakan hak pilihnya tidak terjadi kendala,” katanya.
Kemudian, faktor keamanan misalnya ada gangguan dari luar atau hal teknis lainnya. KPU Tarakan juga sudah melibatkan pihak kepolisian, meski di TPS nantinya akan ditempatkan petugas penertiban.
Koordinasi pun tidak hanya melibatkan kepolisian, tetapi juga unsur TNI untuk memastikan proses pelaksanaan, pengawalan dan pengawasan tetap terjalin.
“Meskipun Tarakan ini pasangan calon (paslon) tunggal, tetap simulasinya sama dan digunakan juga untuk Pilgub,” terangnya.
Termasuk perlakuan untuk penyandang disabilitas, kata dia melalui simulasi ini diupayakan untuk menghadapi kejadian nyata pada saat 27 November mendatang.
Ia pun optimis pada pelaksanaan Pilkada nantinya bisa berjalan lancar tanpa kendala. Hanya saja yang menjadi kendala pemilih yang akan memberikan hak suaranya terhalang cuaca hujan.
“Makanya harapan kita masyarakat tetap memberikan hak pilihnya, meskipun hujan. Kita siapkan tempat berteduh,” harapnya. (rs)