TERASKALTARA.ID, MALINAU – Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025/2026 di SMA Negeri 1 Malinau resmi dimulai. Di hari pertama pelaksanaan, panitia telah menerima sejumlah pendaftar secara daring, sekaligus memberikan pendampingan bagi peserta yang mengalami kendala akses.
Ketua Panitia SPMB SMA Negeri 1 Malinau, Diah Lestari, menyampaikan bahwa terdapat empat jalur penerimaan yang dibuka pada tahun ini, yaitu jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.
“Jalur domisili diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki Kartu Keluarga dengan alamat di Kecamatan Malinau Kota, dan sudah tercatat minimal satu tahun sebelum pendaftaran,” jelas Diah, Rabu (18/6/2025).
Sementara itu, jalur afirmasi diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, dibuktikan dengan kepemilikan kartu KIP, PKH, atau KKS, serta untuk penyandang disabilitas. Jalur prestasi mencakup nilai rata-rata rapor, prestasi akademik maupun non-akademik, serta pengalaman organisasi, seperti menjadi ketua OSIS, Pramuka, MPK, maupun PMR.
“Sedangkan jalur mutasi ditujukan bagi anak dari orang tua yang pindah tugas ke wilayah Malinau. Harus ada surat penugasan dari instansi dan surat keterangan pindah domisili. Untuk anak guru SMA 1 juga wajib menyertakan surat penugasan orang tua,” tambahnya.
Diah menjelaskan bahwa meskipun proses pendaftaran dilakukan secara daring, panitia tetap menyiagakan layanan bantuan di sekolah untuk membantu calon peserta yang mengalami kesulitan, terutama dalam hal teknis.
“Hari ini ada beberapa yang datang ke sekolah, sebagian besar untuk meminta informasi. Kami juga membantu calon siswa yang tidak memiliki HP. Salah satu tim kami bahkan datang langsung ke rumah calon peserta untuk bantu proses pendaftaran,” ujarnya.
Namun ia menegaskan bahwa pendaftaran tetap harus dilakukan dari rumah masing-masing, sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Tim panitia hanya akan membantu jika lokasi rumah masih dalam jangkauan.
Untuk tahun ini, SMA Negeri 1 Malinau menyediakan daya tampung sebanyak 324 siswa, yang terbagi atas 114 kursi untuk jalur domisili, 97 untuk afirmasi, 97 untuk prestasi, dan 16 untuk jalur mutasi.
“Pendaftaran dilakukan melalui link yang sudah kami siapkan. Setelah pendaftar mengunggah data, operator langsung melakukan verifikasi. Jika ada data yang tidak sesuai, peserta akan dihubungi untuk diperbaiki. Kalau tidak memenuhi syarat, akan diberikan keterangan serta rekomendasi,” katanya.
Diah juga mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi sejak pagi, meskipun ada beberapa kendala yang muncul karena kurangnya pemahaman teknis atau terburu-buru dalam memilih jalur yang tersedia.
“Ada yang seharusnya masuk jalur domisili, tapi karena belum dibuka, dia mendaftar lewat jalur mutasi tanpa syarat lengkap. Ini karena kurang sabar dan kurang informasi,” tuturnya.
Meski begitu, ia menilai kesiapan calon siswa untuk pendaftaran daring cukup baik, mengingat anak-anak zaman sekarang sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi. Hanya sebagian kecil yang membutuhkan bantuan khusus.
“Secara umum sudah siap, tinggal diperkuat lagi informasinya agar semua bisa mengikuti proses ini dengan lancar dan tepat jalur,” tutupnya
