MALINAU, Teraskaltara.id – Pemerintah Kabupaten Malinau, melalui Sekretaris Camat Malinau Selatan Hilir, Mardi Franlius, S.E., M.Si., menghadiri acara syukuran panen yang digelar di Balai Adat Desa Wisata Setulang, Sabtu (19/4/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi adat yang terus dilestarikan masyarakat Desa Setulang.
Dalam sambutannya, Sekcam Mardi menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara syukuran panen yang sarat makna dan nilai budaya. Menurutnya, syukuran panen bukan sekadar seremoni, tetapi mencerminkan keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
“Syukuran panen bukan hanya sebuah seremoni, tetapi merupakan simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta,” ungkap Mardi.
Ia mengapresiasi masyarakat Setulang yang mampu mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal sekaligus menjadikannya kekuatan budaya desa. “Desa Setulang adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan pembangunan dapat berjalan seiring,” ujarnya.
Sekitar 90 persen masyarakat Setulang menggantungkan hidup dari pertanian padi gunung yang hanya dipanen sekali dalam setahun. Karena itu, momen syukuran ini menjadi sangat penting untuk mempererat rasa persaudaraan dan memperkuat nilai kebersamaan.
Tak hanya itu, Mardi juga mengapresiasi program masyarakat bernama Molen Alo Songe, yang dalam bahasa Dayak berarti menjaga, mempertahankan, dan melestarikan habitat ikan sungai di kawasan Tane’ Olen. Program ini dinilai sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan dinilai potensial menjadi daya tarik wisata berbasis ekologi.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, acara juga diisi dengan pelepasan ikan ke sungai. “Tindakan ini bukan sekadar simbolik, tetapi wujud harapan kita agar kelestarian sungai terus terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” tegas Mardi.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat juga mendeklarasikan dan menandatangani petisi dukungan terhadap larangan perburuan burung enggang dan burung tebaun di kawasan hutan Tane’ Olen, sebagai bagian dari upaya konservasi yang telah dirintis sejak tahun lalu.
Mardi berharap Desa Setulang dapat terus berkembang sebagai ikon desa wisata berbasis budaya dan ekologi yang tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga nasional hingga internasional.
“Semoga hasil panen membawa berkah dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Mari kita jaga kedamaian dan semangat gotong royong demi kemajuan bersama,” tutupnya.(*)