TERASKALTARA.ID, MALINAU – Putaran gasing di lapangan Pro Sehat Malinau, depan Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, menjadi saksi semangat persaingan dan kebersamaan antar kecamatan di Kabupaten Malinau.
Dalam ajang Lomba Gasing Antar Kecamatan yang digelar Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Malinau, tim Kecamatan Malinau Selatan Hilir berhasil keluar sebagai juara pertama setelah melalui pertandingan sengit melawan para pesaing dari berbagai wilayah.
Posisi juara kedua diraih oleh Kecamatan Malinau Utara A, disusul oleh Kecamatan Mentarang di peringkat ketiga. Sementara itu, Malinau Utara B berhasil menempati posisi juara harapan satu.
Ketua Panitia Lomba Gasing Antar Kecamatan, Burhan, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya yang paling dinanti masyarakat setiap pelaksanaan Festival IRAU.
Ia menyebut, semangat dan antusias peserta menunjukkan bahwa tradisi permainan rakyat seperti gasing masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Malinau.
“Lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar kecamatan, antar suku, dan antar paguyuban di Kabupaten Malinau. Semua peserta menunjukkan sportivitas dan semangat persaudaraan yang tinggi,” ujar Burhan.
Burhan menambahkan, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Malinau melalui rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Malinau dan Festival Budaya IRAU ke-11 tahun 2025.
Selain menjadi ajang pelestarian budaya, kegiatan ini juga turut memberi dampak ekonomi positif, khususnya bagi para pelaku UMKM lokal yang ikut meramaikan area sekitar arena pertandingan.
“Suasana pertandingan sangat meriah. Selain menonton, masyarakat juga bisa menikmati jajanan khas dan produk lokal dari pelaku UMKM. Ini membuktikan bahwa budaya dan ekonomi bisa berjalan beriringan,” tambahnya.
Kemeriahan lomba gasing antar kecamatan ini menutup dengan sorak kemenangan dan rasa bangga dari para pemenang. Tim Malinau Selatan Hilir yang menjadi juara pertama menyampaikan rasa syukur dan bangga karena mampu mempertahankan tradisi nenek moyang sekaligus membawa nama baik kecamatan mereka di tingkat kabupaten.
Ajang ini sekaligus menjadi bukti bahwa di tengah arus modernisasi, masyarakat Malinau tetap menjunjung tinggi nilai budaya dan semangat sportivitas yang diwariskan turun-temurun di mana setiap putaran gasing bukan sekadar permainan, tetapi simbol persatuan, ketekunan, dan kebanggaan akan jati diri daerah.(Tk12).





