UMKM Malinau Catat Omzet Hampir Rp200 Juta di HKG PKK 2025

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Gelaran Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK dan Jambore Kader PKK Kabupaten Malinau memberikan dampak ekonomi nyata bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Selama empat hari pelaksanaan, perputaran uang dari transaksi UMKM mencapai hampir Rp200 juta, mencakup penjualan kuliner, batik, hingga kerajinan rotan.

Ketua TP PKK Kabupaten Malinau, Maylenty, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga ruang pemberdayaan UMKM dari berbagai kecamatan.

“Dalam kegiatan ini kita memberi kesempatan kepada UMKM untuk menjual produk lokal, mulai dari kue basah, makanan, hingga kerajinan tangan,” ujarnya, Minggu (21/9/2025).

Data transaksi menunjukkan penjualan kuliner menembus Rp136 juta, batik Rp36 juta, dan kerajinan rotan sekitar Rp10 juta. Angka tersebut mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap produk lokal.

Ketua TP-PKK Malinau, Maylenty Wempi.

Maylenty menjelaskan, HKG PKK juga menjadi sarana penerapan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) yang mendorong para ibu di Malinau agar lebih kreatif dan produktif.

“Bagaimana ibu-ibu di Malinau bisa kreatif, aktif, dan berdaya melalui usaha mereka. Itu tujuan kita,” katanya.

Selain mencatat transaksi besar, kegiatan ini juga berperan sebagai ajang promosi produk daerah. Maylenty mengajak masyarakat untuk mengutamakan penggunaan produk lokal.

“Promosi itu harus dilakukan setiap saat, dimulai dari yang kita pakai. Kalau batik kita, gunakan batik kita. Kalau makanan, pilih makanan lokal,” tegasnya.

Ia menambahkan, arahan Bupati Malinau menekankan agar setiap kegiatan daerah selalu melibatkan UMKM.

Bahkan, di akhir pekan rutin digelar acara pemasaran produk lokal. “Harapannya, kemandirian keluarga di Malinau terus tumbuh melalui kreativitas dan semangat para ibu,” pungkasnya.

Dengan perputaran uang mendekati Rp200 juta dan antusiasme masyarakat yang tinggi, HKG PKK dan Jambore Kader PKK 2025 terbukti menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Malinau, sekaligus memperkuat kemandirian keluarga melalui kreativitas UMKM lokal.

Pos terkait