TARAKAN, TerasKaltara.id – Keputusan Undunsyah melakukan manuver politik ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ditanggapi Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tarakan, Ahmad Usman sebagai hak mutlak secara personal.
“Kami menghargai keputusan politik beliau. Tentu banyak pertimbangan dan variabel yang beliau pikirkan sehingga mengambil keputusan itu,” kata Ahmad kepada awak media, Jumat (18/08/2023).
Hanya saja, ia menyayangkan keputusan Undunsyah untuk pindah haluan pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah berada di penghujung jalan.
“Ketika kami sudah semangat untuk berjuang, sampai pada kami sudah melihat adanya peluang,” tambahnya.
Kabar pindahnya Undunsyah ke PPP juga sempat mengejutkan Ahmad Usman. Hal tersebut dikarenakan ia bersama Undunsyah masuk dalam komposisi bakal calon Anggota DPR RI dari Dapil Kaltara yang diajukan oleh PKB.
“Tentu mengagetkan kami juga, beliau (Undunsyah) di politik adalah senior kami. Di NU, beliau adalah orang tua kami,” ucap Ahmad.
Namun, pihaknya memastikan tetap menghargai langkah yang sudah diambil mantan Bupati Tana Tidung dua periode tersebut. Meski, diakuinya ada hal yang mungkin dilihat Undunsyah tetapi pihaknya tidak melihat hal tersebut sebagai peluang.
“Sekarang PKB harus mempersiapkan diri dan berjalan terus,” ujar Ahmad Usman.
Ia juga menegaskan tidak ada konflik internal sebelum adanya keputusan Undunsyah pindah haluan. Selama ini, partai maupun dirinya secara pribadi merasa komunikasi dengan Undunsyah masih sangat baik.
”Kami merasa selama ini tidak ada persoalan internal ya. Itu (pindah partai) adalah keputusan beliau, apakah berpikir tentang masa depan politiknya, itu hak beliau untuk mengambil langkah lain,” tegasnya.
Sementara pengaruh elektoral terkait keputusan Undunsyah tersebut menjadi tantangan bagi PKB, terutama dalam menjaga target perolehan suara legislatif di Tarakan.
Terlebih lagi pada Pileg 2019 lalu, PKB menjadi pemenang dan meraih unsur pimpinan di DPRD.
“Perolehan suara dan target kami untuk PKB, baik di provinsi maupun kabupaten kota. Saya pikir teman-teman juga sudah punya persiapan. Dari hasil kerja kami di 2019 itu semakin menguatkan bahwa beliau (Undunsyah) tidak ada, mungkin kami masih survive lah,” ungkapnya.
Sebagai bakal calon anggota DPR RI, Ahmad Usman pun mulai berhitung peluang dan strategi ulang di Pileg 2024 mendatang. Mantan Anggota DPRD Tarakan ini akan bekerja lebih keras dalam meraup perolehan suara, karena mengejar target akumulasi suara partai.
“Semula saya mengambil keputusan untuk maju di DPR RI karena ada beliau (Undunsyah) disitu. Saya melihat peluang disitu karena segmentasi saya dan pak Udunsyah itu kan berbeda. Dengan segmentasi yang berbeda ini harapan kami akumulasi suara untuk PKB itu sangat memungkinkan untuk mengunci satu kursi di DPR RI,” bebernya.
Ahmad juga mengatakan, bongkar pasang komposisi bakal Calon Anggota DPR RI PKB di Kaltara akan dihitung secara cermat.
“Sekarang kami harus berpikir bagaimana menyiapkan pengganti beliau yang sekiranya bisa fight untuk memperoleh kursi. Karena kami melihat bahwa pertarungan di DPR RI ini adalah pertarungan emosional ya, siapa yang paling kuat membangun emosional maka itulah pemenangnya,” ujarnya.
Dengan polemik yang terjadi, ia optimis PKB masih dapat mengamankan satu kursi di DPR RI pada perhelatan Pileg 2024 mendatang.
“Komposisi ini sementara sudah diisi beberapa nama, insya Allah masih ada waktu kurang lebih 3 mingguan ya untuk DCS ke DCT untuk mencari pengganti. DPP PKB sudah menjanjikan dan insya Allah penggantinya juga fight nanti ya,” tandasnya. (ryf)