MALINAU, Teraskaltara.id – Wakil Bupati Malinau, Jakaria, S.E., M.Si yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Malinau, memimpin rapat evaluasi penilaian stunting bersama jajaran anggota TPPS di ruang kerjanya, Kantor Pemda Malinau, pada Selasa (19/08/2025).
Dalam rapat tersebut, Jakaria memaparkan sejumlah strategi baru yang akan menjadi fokus percepatan penanganan stunting di tahun 2025. Ia menegaskan komitmen Pemkab Malinau untuk melakukan intervensi yang lebih inovatif, tepat sasaran, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di lapangan.
Salah satu terobosan yang diperkenalkan adalah penerapan sistem intervensi bottom-up dengan memperkuat peran kecamatan sebagai garda terdepan dalam penanganan stunting.
“Kedepan, kita akan memberdayakan seluruh Pemerintah Kecamatan di Malinau untuk penanganan Stunting. Jadi, sistem laporan kita akan berjalan per kecamatan secara online,” jelas Jakaria.
Melalui pendekatan ini, seluruh pelaporan akan terpusat di tingkat kecamatan dengan dukungan sistem digital yang efisien. Dengan demikian, data yang dihimpun lebih akurat, respons penanganan lebih cepat, serta intervensi bisa dilakukan sesuai kondisi nyata di lapangan.
“Target khusus kita tahun ini adalah penanganan stunting secara maksimal di 15 kecamatan,” tambahnya.
Selain penguatan sistem digital, Wabup Jakaria juga menekankan pentingnya peran kader di tingkat desa. Para kader akan dibekali pelatihan intensif serta akses pada teknologi sederhana agar dapat mendampingi keluarga secara langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Dengan semangat kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, hingga kader dilapangan, Pemkab Malinau optimistis mampu mewujudkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan bebas Stunting.