Warga Banjar Tampilkan Upacara Adat Manugal, Bupati Wempi Apresiasi Semangat Gotong Royong dan Keramahan Masyarakat Banjar

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Senin (20/10/2025), saat Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kabupaten Malinau menampilkan Upacara Adat Manugal dalam rangkaian Festival Budaya IRAU ke-11 dan peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Malinau.

Tradisi Manugal yakni menanam padi bersama-sama secara tradisional tidak sekadar menjadi simbol adat, tetapi juga menggambarkan semangat gotong royong, persaudaraan, serta rasa syukur masyarakat Banjar atas limpahan rezeki dan hasil bumi.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., yang hadir bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, menyampaikan apresiasi mendalam kepada warga Banjar atas kontribusi dan sikap positif mereka selama ini.

“Warga Banjar sangat patuh, sangat bijak, dan saya hampir tidak pernah mendengar hal-hal yang tidak baik dari mereka. Justru kalau bertemu, selalu tersenyum dan penuh keramahan. Inilah kekuatan masyarakat Banjar yang patut kita contoh,” ujar Wempi.

Ia menegaskan, semangat kebersamaan yang ditunjukkan warga Banjar merupakan contoh nyata dari nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi pembangunan daerah.

Menurutnya, pembangunan Malinau tidak hanya bertumpu pada infrastruktur, tetapi juga pada kekuatan sosial dan budaya masyarakatnya.

“Rumah besar ini tidak bisa kita bangun sendiri tanpa persatuan dan kesatuan. Melalui budaya dan kearifan lokal seperti ini, kita bisa memperkuat persaudaraan dan bersama-sama mewujudkan Malinau yang sejahtera, damai, dan bahagia,” tambahnya.

Suasana makin meriah ketika Bupati Wempi membacakan pantun khas Banjar yang disambut tepuk tangan dan tawa hangat para hadirin. Momen tersebut menggambarkan keakraban antara pemerintah daerah dan masyarakat, sekaligus mempertegas semangat persaudaraan yang menjadi ciri khas Malinau.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Banjar Kabupaten Malinau, Ahmad Dadi, M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian tradisi Banjar.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga budaya agar tidak hilang ditelan zaman.

“Budaya adalah jati diri kita. Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga memperkuat persaudaraan di antara sesama warga Malinau,” ujarnya.

Pagelaran Manugal ini menjadi bukti bahwa keberagaman di Malinau bukanlah sekadar slogan, tetapi nyata diwujudkan dalam semangat persatuan yang hidup di tengah masyarakat lintas etnis dan budaya.(Tk12).

Pos terkait