MALINAU, TerasKaltara.id – Pelayanan Puskesmas Malinau Kota yang terkesan lambat, dikeluhkan warganya. Salah satunya, Rizky Putra Pratama yang menyampaikan keluhannya lewat unggahan di media sosial Facebook, Rabu (3/4/2024).
Puskesmas yang berada di Desa Malinau Kota ini, kata Rizki dalam postingannya banyak pelayanan yang harus ditingkatkan lagi sebelum mendapatkan nilai dalam akreditasi.
“Pelayanan kesehatan tidak usah neko-neko , butuh akreditas dan lain–lain. Cukup perbaiki pelayanan agar lebih efektif, karena pelayanan kesehatan kita terkenal paling lambat. Petugas didalam asyik tertawa-tertawa sementara pasien diluar gerah menunggu,” kata Rizki dalam postingannya.
Saat dikonfirmasi TerasKaltara.id, Rizky mengatakan datang bersama istrinya sekira pukul 08.30 Wita dan masuk antrian sekira pukul 09.00 Wita.
“Puskesmas itu antriannya bukan main. Bukan penyakit yang membuat kita sakit tapi menunggu antrian membuat tambah parah penyakit karena kelelahan. Harusnya petugasnya informasikan kalau memang prosesnya lama. Silahkan tinggal no hp nanti petugas menghubungi, begitu biar lebih efektif,” tuturnya.
“Parahnya lagi, saya duluan daftar dan langsung menunggu depan ruangan, eh malah beberapa orang dibelakang saya lebih dulu masuk. Daripada saya bicara disitu lebih baik saya pulang, kebetulan sudah masuk waktu sholat Dzhuhur,” imbuhnya.
Saat dikonfirmasi ke Kepala Puskesmas Malinau Kota, Sarlin Maryati Barau, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan menelusuri informasi keluhan tersebut.
“Kemarin (3/4/2024) sudah saya telusuri sama teman-teman pelayanan di ruang Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil. Menurut pengakuan teman yang bertugas, pasien datang di loket pendaftaran jam 10 pagi, di buku register pasien no urut 41 sedangkan pasien kami kemarin hanya 45,” terangnya.
Setelah pendaftaran di loket, pasien diteruskan ke Ruang Pelayanan Ibu (RPI) untuk periksa kehamilan. Karena pasien di RPI banyak, jam 10.45 pasien dipanggil tapi pasien sudah tidak ada. Padahal, menurut Sarlin, pasien tersebut merupakan nomor urut kedua terakhir di RPI.
“Karena beliau tidak ada, maka pasien berikutnya dipanggil. Setelah pasiennya selesai, dipanggil kembali pasien tersebut tapi tidak ada juga,” bebernya.
Hingga pukul 11.00 Wita, semua pasien yang berada di ruang RPI sudah selesai dilayani. “Menurut pantauan CCTV juga jamnya sama. Jadi tidak betul beliau datang setengah 9 dan pulang sebelum dzuhur. Pasien berapa kali dipanggil tapi tidak ada,” tandasnya.
Terkait postingan tersebut di Facebook, pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Rizki melalui masengger (pesan melalui Facebook) untuk memastikan informasi yang disebarkan. Terlebih lagi, postingan tersebut berbeda dengan informasi dari petugas pelayanan dan CCTV yang ada di puskesmas.
“Saya sudah mesenger Pak Rizky tadi malam. Keterangannya tidak sama dengan petugas pelayanan sampaikan dan hasil pantauan CCTV,” pungkasnya. (tr01/saf)