Warga Malinau Keluhkan Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pokok

Img 20241223 wa0034 teraskaltara. Id
Kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 ini, diakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat.

MALINAU, TerasKaltara.id – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Malinau mulai mengalami kenaikan signifikan sejak beberapa hari terakhir.

Kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 ini, diakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat untuk kebutuhan perayaan umat Kristiani tersebut.

Ditambah lagi dengan faktor cuaca yang turut memengaruhi harga untuk komoditas tertentu.

Rilis harian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Malinau pada Senin (23/12/24), menyebutkan kenaikan paling tajam terjadi pada cabai rawit merah.

Dari harga yang awalnya Rp83.333 melonjak menjadi Rp100.000 per kilogram. Kemudian disusul cabai merah keriting, harganya juga naik dari Rp61.667 menjadi Rp68.333 per kilogram. Harga cabai merah besar juga meningkat dari Rp66.667 menjadi Rp71.667 per kilogram.

Selanjutnya untuk tomat, mengalami kenaikan cukup mencolok, dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 per kilogram. Di sisi lain, harga ikan tongkol turut naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.

Dari sejumlah komoditas ini, terdapat beberapa bahan pokok lainnya yang justru mengalami penurunan harga. Seperti bawang merah yang turun dari Rp51.000 menjadi Rp49.333 per kilogram, serta bawang putih honan yang sedikit berkurang dari Rp44.333 menjadi Rp43.667 per kilogram.

Keluhan kenaikan harga ini disampaikan Nursia, salah satu pengunjung Pasar Induk Malinau.

“Saya saja kaget tiba di pasar sudah disambut harga lombok (cabai rawit) sampai Rp100 ribu per kilogram. Kalau begini ya kami sebagai pembeli terbebani lah. Apalagi kan ini yang kita beli setiap hari, kalau sudah begini pasti ada bahan pokok lain juga yang ikut naik,” keluhnya, ditemui Senin (23/12/2024).

Sebagai masyarakat kecil, ia berharap ada kebijakan dari pemerintah yang bisa membantu menekan harga kebutuhan pokok. Pasalnya, meski tidak ikut merayakan Natal, namun kenaikan harga ini sudah sangat mempengaruhi kebutuhan lainnya.

“Kami harap pemeriksaan turun tangan. Harus ada kebijakan supaya bisa menekan harga di pasar. Apalagi di momen naiknya permintaan begini,” tandasnya. (*)

 

Pos terkait