MALINAU, Teraskaltara.id – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pemutakhiran dan Pengukuran Kinerja Indeks Pengelolaan Kawasan Perbatasan (IPKP) di Pusat Kawasan Strategis Nasiobnal (PKSN) Long Nawang, Selasa (4/4/23).
Nantinya hasil FGD ini bertujuan untuk memotret kondisi kelayakan lokasi PKSN sesuai dengan fungsi PKSN yang tertuang dalam PP no.13 tahun 2017 dan PP 26 tahun 2008.
Tim pemutakhiran dan pengukuran indeks pengelolaan kawasan perbatasan pusat kawasan strategis nasional (IPKP PKSN) pada PKSN Long Nawang juga memiliki tujuan agar dapat mendengar dan melihat langsung kondisi lapangan.
Selain itu juga masukan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi terkait, dalam melakukan pengembangan dan pembangunan di kawasan perbatasan negara.
Koordinator tim BNPP Pusat R. Bambang Erik mengungkapkan bahwa nilai Indeks Pengelolaan Kawasan Perbatasan (IPKP PKSN) Tahun 2021 posisi PKSN Long Nawang yang masi rendah senilai 0.35 dengan kategori D.
Sasaran dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengenai IPKP PKSN dengan rata-rata nilai pada 18 PKSN. Disebutkan, Tahun 2020 pada angka 0.44, kemudian di Tahun 2021 menjadi 0.45, Tahun 2022 rata-rata 0.47, Tahun 2023 dengan nilai 0.50 dan Tahun 2024 diharapkan bisa mencapai 0.52.
Sebaran PKSN sesuai target RPJMN 2020-2024 ada 18 PKSN, terbagi menjadi 10 PKSN darat dan 8 PKSN laut. Sedangkan PKSN Long Nawang sendiri termasuk ke dalam PKSN darat.
“Kita harus memberikan perhatian yang lebih ke PKSN Long Nawang agar pembangunan kedepan lebih di fokuskan ke PKSN yang masih kecil,” harapnya
Namun, ia menegaskan BNPP bukan merupakan lembaga teknis yang dapat langsung menyelesaikan permasalahan perbatasan sendiri.
“Kami merupakan lembaga koordinator yang mendorong kementrian lembaga teknis untuk mengalokasikan anggaran ke wilayah perbatasan negara,” ungkapnya.
Rencananya, tim BNPP sendiri akan ke lokasi PKSN untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Ia terangkan, saat ini proses pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang ada di Long Nawang sudah mencapai sekitar 77 persen. Namun, akses jalan masih sulit.
“Akses jalannya memang agak susah dan listrik pun belum masuk sampai kesana,” tuturnya.
Reporter : Ratih Rahmatia