MALINAU, TerasKaltara.id – Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, S.E., M.H., menggelar Rapat Intimung di Ruang Tebengang . Dalam rapat tersebut, Bupati Wempi menyampaikan hasil arahan Presiden dan para menteri yang diterimanya selama mengikuti retreat di Magelang . Selasa (4/3/2025)
Dalam arahannya , Wempi menjelaskan bahwa retreat tersebut membahas konsep Indonesia Emas serta sistem perencanaan pembangunan nasional yang menekankan pada perencanaan matang untuk mencapai visi dan misi daerah maupun nasional.
“Kita harus fokus pada perencanaan yang jelas dan tujuan yang ingin dicapai. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus bekerja selaras dengan visi dan misi pemerintah daerah,” tegas Wempi.
Ia mencontohkan program Wajib Belajar Malinau Maju, yang merupakan kelanjutan dari kepemimpinan sebelumnya dengan berbagai pengembangan. Wempi juga menekankan pentingnya menyelaraskan program daerah seperti Pesat (Petani Sehat) dan Rasda (Beras Daerah) dengan program nasional.
“Kita tidak hanya berbicara tentang satu sektor saja, tetapi perencanaan harus lebih luas dan menyeluruh,” ujarnya.
Wempi menyampaikan bahwa arah pembangunan di Malinau tetap berpegang pada konsep Asta Cita, yang mencakup delapan prioritas nasional. Beberapa poin dalam konsep tersebut telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau, terutama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, ia mengakui bahwa hilirisasi sumber daya alam di Malinau masih belum berjalan optimal.
Dalam rapat tersebut, Wempi juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pemanfaatan alat-alat lokal agar dapat menjadi sumber pendapatan daerah. Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah percepatan produksi Arguma (Air Gunung Malinau), sebagai potensi produk unggulan daerah.
Selain itu, Bupati Wempi menegaskan komitmennya dalam membangun dari desa, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memberantas masalah sosial seperti korupsi, narkoba, dan perjudian. Ia meminta dukungan semua pihak untuk mengatasi peredaran narkoba di Kalimantan Utara, khususnya di Malinau.
“Saya sarankan kita semua menjauhi narkoba. Kita juga harus menganggarkan dana untuk rehabilitasi. Bagi ASN yang terlibat, jika sudah direhab namun kembali lagi, tidak ada toleransi. Proses pemberhentiannya harus berjalan,” tegas Wempi.
Wempi juga memaparkan program-program unggulan yang masih menjadi prioritas, seperti Pesat, Desa Sarjana Unggul, dan Smart Government (Saget). Program Desa Sarjana diharapkan menjadi investasi masa depan dalam pengembangan SDM di Malinau.
“Kita harus bisa memaksimalkan seluruh potensi sumber daya daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Program strategis yang kita jalankan tidak boleh menyengsarakan rakyat, karena tujuan utama kita adalah kesejahteraan rakyat Indonesia,” tambahnya.
Di akhir arahannya, Wempi menyampaikan harapannya agar setiap OPD memahami instruksi Presiden serta kebijakan daerah dalam penyusunan target pembangunan ke depan.
“Bangsa Indonesia sedang berjuang untuk mencapai cita-cita luhur agar bisa sejajar dengan negara besar lainnya. Kita harus memastikan bahwa program-program yang kita jalankan benar-benar berdampak nyata bagi masyarakat Malinau,” pungkasnya.(*)