TERASKALTARA.ID, MALINAU – Camat Bahau Hulu, Victor Romawan, secara resmi menyampaikan keterangan terkait bencana longsor yang terjadi sebanyak dua kali di Desa Apauping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, selama bulan Mei 2025. Peristiwa ini terjadi di sekitar pemukiman warga dan menjadi perhatian serius pemerintah setempat karena berisiko terhadap keselamatan masyarakat.
Dalam keterangannya, Victor membenarkan bahwa longsor pertama terjadi pada 2 Mei 2025, dan disusul longsor kedua yang lebih besar pada 16 Mei 2025. Ia menjelaskan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini menyebabkan Sungai Bahau sering meluap dan mengakibatkan abrasi di tepiannya.
“Penyebab longsor ini karena curah hujan yang cukup tinggi. Sungai Bahau sering banjir, lalu banjir itu mengikis tepi sungai hingga terjadi abrasi yang menyebabkan longsor,” jelasnya.
Victor merinci bahwa panjang longsoran mencapai sekitar 200 meter mengikuti aliran Sungai Bahau, dengan ketinggian tebing yang longsor sekitar 8 meter. Ia juga menyebut bahwa terdapat lima rumah warga yang berdekatan langsung dengan lokasi longsor, bahkan beberapa di antaranya hanya berjarak sekitar 6 meter dari tepi longsoran.
“Jarak dapur rumah warga dengan tepi longsor hanya sekitar 6 meter. Ini sangat dekat dan tentunya sangat rawan,” tambahnya.
Meskipun demikian, hingga saat ini warga yang tinggal di sekitar lokasi longsor masih bertahan di rumah masing-masing. Namun, pemerintah desa telah mengambil sejumlah langkah antisipatif. “Pemerintah desa telah memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada, terutama saat hujan deras dan potensi banjir meningkat,” ujar Victor.
Pemerintah desa juga telah memasang papan larangan di sekitar lokasi longsor untuk mencegah aktivitas warga, khususnya anak-anak, di area rawan tersebut. Selain itu, laporan lisan telah disampaikan kepada instansi terkait dan sedang disiapkan laporan tertulis yang dilengkapi data lapangan untuk dilanjutkan ke tingkat atas.
Victor menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama. Pihak kecamatan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat terdampak.
