MALINAU, TerasKaltara.id – Generasi muda masyarakat adat Dayak Punan memperkenalkan budayanya, melalui penampilan atraksi pada Irau ke-10 Malinau, Selasa (17/10/2023). Masyarakat Adat Dayak Punan sendiri tersebar hampir di seluruh wilayah Malinau.
Melalui penampilan anak muda generasi Dayak Punan ini, memperlihatkan kesadaran dan kebanggaan budaya sendiri menjadi kedewasaan berpikir. Tidak hanya bagi para orangtua dan penggiat budaya, tetapi harus sudah dikenalkan pada anak muda sejak usia dini.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa mengatakan dari penampilan yang dilakukan Lembaga Adat Besar Punan (LABP) di panggung Padan Liu’ Burung ini, seperti memberikan ilustrasi ornamen dan atribut Dayak Punan sebagai upaya menunjukkan jati diri suku atau etnis.
“Dengan mengenakan atribut tersebut merupakan bentuk kebanggaan masyarakat yang berbudaya. Upaya pelestarian, dan paling tidak dengan mengenakan atribut kita ikut melestarikan budaya,” tuturnya.
Penampilan khas Dayak Punan, kata Wempi seperti melihat proses regenerasi yang menjadi kerinduan selama ini dan sudah terlihat pada generasi muda masyarakat Dayak Punan
“Progres kematangan masyarakat Dayak Punan dibuktikan melalui penampilan seni dan budayanya. Satu hal yang paling berkesan, keterlibatan pemuda, anak-anak yang menjadi pewaris kebudayaan di masa yang akan datang, menjadi kerinduan yang selama ini terlihat pada generasi muda kita,” tuturnya. (tk10)