TERASKALTARA.ID, TANJUNG SELOR – Polusi plastik bukan lagi isu masa depan, melainkan krisis nyata yang sedang dihadapi saat ini. Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) 2025 yang digelar di Tugu Cinta Damai, Kamis (5/6/2025) pagi.
Gubernur Zainal menekankan bahwa peringatan ini harus menjadi momentum kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menekan laju sampah plastik yang terus mengancam lingkungan hidup, ekosistem laut, hingga masa depan generasi mendatang.
Krisis ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial masyarakat,” ujar Gubernur Zainal saat membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P.
Berdasarkan data dari UNEP (United Nations Environment Programme), pada tahun 2023 produksi plastik global telah melebihi 400 juta ton. Sejak 1954 hingga 2017, dunia telah memproduksi sekitar 9,8 miliar ton plastik, dan 86 persen di antaranya berakhir sebagai polusi, mencemari daratan dan lautan.
Jika tidak ada langkah drastis, pada tahun 2040 diperkirakan sebanyak 23 hingga 37 juta ton plastik akan mencemari lautan. Angka ini bahkan bisa melonjak menjadi 265 juta ton pada tahun 2060,” ungkapnya.
Indonesia juga menghadapi tantangan serupa. Berdasarkan data SIPSN 2024, dari total 56,63 juta ton timbunan sampah nasional, sekitar 10,8 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik. Dari jumlah tersebut, hanya 39 persen yang berhasil dikelola, sementara 6,6 juta ton lainnya mencemari lingkungan.
Plastik dari kemasan, wadah makanan, dan kantong belanja menyumbang hingga 40 persen dari total sampah plastik nasional,” tambahnya.
Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”, Gubernur Zainal menyatakan komitmen Pemerintah Daerah Kalimantan Utara dalam penanganan sampah plastik. Ia menyerukan kepada seluruh kepala daerah untuk mempercepat implementasi Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen.
Kami mendorong pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan pemerintahan maupun sektor swasta,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Gubernur Zainal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian bumi.
Bumi tidak membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan bumi. Mari kita wariskan lingkungan yang layak untuk generasi mendatang,” pungkasnya. (dkisp)