TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Pelaksaanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bulungan masih belum terealisasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan memperkirakan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp200 miliar untuk setahun.
Sementara, kemampuan Pemkab Bulungan sendiri hanya sekitar Rp30 miliar yang dianggarkan melalui APBD Tahun 2025.
“Anggaran Rp30 miliar ini nanti akan dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan sebagai dinas terkait pengelolaan program tersebut,” ujar Kepala Bappeda-Litbang Bulungan, Iwan Sugianta, Senin (6/1/2025).
Ia tambahkan, secara keseluruhan untuk kebutuhan anggaran pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini sekitar Rp200 miliar setiap tahun.
“Alokasi anggaran kita diperkirakan tidak cukup kalau direalisasikan dalam kurun waktu satu tahun. Kebutuhan kita sekitar Rp200 miliar sedangkan kita hanya mampu dengan alokasi Rp30 miliar,” ungkapnya
Terlebih lagi, dengan anggaran Rp10 ribu per porsi yang ditetapkan pemerintah pusat, sulit untuk diterapkan di Bulungan. Dengan menu makanan di paksakan harga Rp10ribu per porsi ini dikhawatirkan tidak memenuhi standar gizi.
“Kalau Estimasi kita disini untuk satu porsinya, Rp25 ribu. Jadi kalau hanya Rp10 ribu, itu susah. Karena harga bahan pokok disini, beda dengan harga yang ada di Jawa. Kalau kita paksakan Rp10 ribu per porsi, di khawatirkan tidak memenuhi standar gizi,” jelasnya.
“Makanya hampir di pastikan jika alokasi anggaran yang dibutuhkan dalam realisasi program MBG ini tidak akan cukup apabila hanya Rp30 miliar saja,” tuturnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program MBG di Bulungan nantinya akan bekerjasama dengan Kodim 0903 Bulungan.
“Kalau secara teknis, nanti akan kerjasama dengan Kodim di Bulungan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Bulungan, Suparmin saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan MBG di Bulungan.
“Kami belum melakukan penyusunan skema realisasi program MBG, karena belum menerima juknis, dari kementerian terkait. Kami juga belum tahu ini, kapan dimulai. Kami baru dengar, Nunukan yang sudah mulai hari ini. Sedangkan kami, masih menunggu juknis dulu,” tandasnya.
Meski demikian, ia pastikan pelaksanaan MBG di Bulungan akan terealiasasi tahun ini. Bahkam tidak hanya dilakukan untuk anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
“Kita tidak bisa ber andai-andai mengenai skemanya nanti. Kalau sudah ada juknisnya, baru kita bisa menyusun konsepnya, jadi tunggu juknis dulu baru susun skema,” tegasnya. (rn)