TERASKALTARA.ID, LONG APARI | MAHAKAM ULU – Keberadaan Satgas Pamtas RI–Malaysia Sektor Barat Yonarmed 4/Parahyangan Kodam III/Siliwangi di wilayah perbatasan kian mendapat tempat di hati masyarakat.
Bentuk nyata dari meningkatnya kepercayaan itu terlihat ketika seorang warga Kampung Long Apari secara sukarela menyerahkan satu pucuk senjata api rakitan jenis col kaliber 9 mm kepada Pos Long Apari, Selasa (21/10/2025).
Penyerahan dilakukan langsung oleh L (37) kepada Letda Arm Surya Darma, Komandan Pos (Danpos) Long Apari, disaksikan oleh para tokoh masyarakat dan aparat desa setempat, di antaranya Petinggi Long Apari Sengiru Hang, Kepala Adat Nyanggun Da’a, Tokoh Pemuda Nalang, serta Ketua BPK V. Timpang.
Menurut pengakuan warga tersebut, senjata api rakitan itu merupakan peninggalan almarhum ayahnya. Ia memutuskan menyerahkannya setelah mendapatkan penjelasan dan pemahaman dari prajurit Satgas mengenai bahaya serta konsekuensi hukum dari kepemilikan senjata api ilegal.
“Kepercayaan masyarakat terhadap kami tumbuh dari pendekatan yang tulus dan terus-menerus. Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi juga sahabat rakyat yang ingin wilayah ini aman dan tenteram,” ujar Letda Arm Surya Darma.
Sementara itu, Dansatgas Pamtas RI–Malaysia Sektor Barat Yonarmed 4/Parahyangan, Letkol Arm Januar Idrus, S.H., M.I.P., menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil nyata dari pembinaan teritorial yang berkelanjutan serta komunikasi sosial yang intens antara prajurit dan warga di perbatasan.
“Rasa percaya itu tidak bisa dibangun dengan paksaan, melainkan lewat kehadiran yang konsisten, perhatian, dan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Senjata api rakitan tersebut kini telah diamankan di Pos Long Apari untuk dilakukan pendataan dan dilaporkan kepada komando atas sesuai prosedur.
Melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi, pembinaan masyarakat, hingga pelayanan kemanusiaan, Satgas Pamtas Yonarmed 4/Parahyangan terus berupaya memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Kepercayaan yang tumbuh di Long Apari menjadi bukti bahwa pengabdian tulus para prajurit di tapal batas bukan sekadar menjaga kedaulatan negara, tetapi juga menjaga hati dan rasa aman masyarakat di pelosok negeri.(Tk12).




