TARAKAN, TerasKaltara.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan melaksanakan kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, Minggu (28/1/2024). Skenario simulasi dilakukan dengan situasi dan cara kerja pemungutan maupun perhitungan suara secara riil.
Pelaksanaan simulasi di Gedung Graha Pemuda, Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur dengan melibatkan ratusan warga Tarakan, khususnya yang berada di wilayah Kelurahan Kampung Empat.
Komisioner KPU Tarakan, Muhammad Taufik Akbar mengatakan, petugas PPK dan PPS langsung berperan sebagai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan peserta pencoblosan.
“Skenario simulasi memperagakan mulai dari dibukanya TPS pukul 07.00 Wita oleh petugas KPPS. Lalu pemilih melakukan pendaftaran dan diverifikasi petugas. Selanjutnya pemilih menunggu antrian, kemudian mencoblos di bilik suara, lalu memasukkan surat suara ke kotak suara. Terakhir, pemilih akan diminta untuk mencelupkan jari kelingking ke tinta sebagai penanda bahwa sudah mencoblos” katanya.
Taufik menilai, sejauh ini masyarakat sudah cukup memahami alur dan estimasi waktu proses pemungutan suara.
“Rata-rata satu orang bisa menyelesaikan proses pemilihan sekitar 1 menit hingga 2 menit jika tidak ada antrian panjang,” imbuhnya.
Tidak hanya memperagakan proses pencoblosan, kata dia, dalam simulasi ini juga dilakukan proses perhitungan suara dengan menggunakan aplikasi Sirekap.
“Nanti kita coba menghitung semua jenis pemilihan, kalau untuk menggunakan aplikasi Sirekap, bagaimana outputnya,” ucapnya.
Simulasi kali ini menggunakan 5 jenis surat suara, diantaranya surat suara Presiden dan Wakil Presiden berwarna abu-abu, DPR RI berwarna kuning dan DPD RI berwarna merah, DPRD Provinsi berwarna biru dan DPRD Kabupaten Kota berwarna hijau. Pengunaan Spesimen surat suara itu merupakan model surat spesimen yang diterbitkan oleh KPU RI untuk penggunaan sosialisasi dan simulasi
Tujuan lain dari pelaksanaan simulasi ini, Taufik menerangkan sekaligus untuk mengevaluasi kekurangan dan potensi masalah saat hari H pelaksanaan Pemilu
“Tujuannya juga kan kita mau mencatat masalah-masalah. Siapa tahu ada masalah. Melihat pemahaman masyarakat dalam mencoblos. Kemudian sebagai pembelajaran nanti bagaimana petugas kami menyelesaikan permasalahan jika ada,” katanya. (ryf/saf)