Pemkab Malinau Fokus Perkuat Ekonomi Non-Batubara Menuju Kemandirian dan Keberlanjutan

Sektor batubara masih mendominasi perekonomian Malinau. Ke depan, pemerintah daerah berkomitmen memperkuat sektor produktif lain seperti pertanian, konstruksi, dan jasa untuk menyeimbangkan struktur ekonomi daerah.
Sektor batubara masih mendominasi perekonomian Malinau. Ke depan, pemerintah daerah berkomitmen memperkuat sektor produktif lain seperti pertanian, konstruksi, dan jasa untuk menyeimbangkan struktur ekonomi daerah.(Foto: Ist).

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Pemerintah Kabupaten Malinau terus menunjukkan komitmen kuat dalam mengarahkan pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada sektor batubara.

Seiring bertambahnya usia ke-26 Kabupaten Malinau, arah kebijakan ekonomi kini difokuskan pada penguatan sektor-sektor produktif yang mampu menopang pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, SE., M.H, mengungkapkan bahwa meski batubara masih menjadi salah satu penopang utama pendapatan daerah, Pemerintah Kabupaten Malinau mulai menyiapkan langkah konkret untuk memperkuat sektor non-batubara.

“Kita tidak bisa terus bergantung pada sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Karena itu, arah pembangunan ekonomi Malinau ke depan harus lebih mandiri, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat,” ujar Bupati Wempi, Sabtu (1/11/2025).

Bupati menjelaskan, berdasarkan indikator makro, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malinau secara umum masih tumbuh positif, meski sedikit melambat dalam dua tahun terakhir akibat penurunan produksi batubara.

Namun di sisi lain, pertumbuhan ekonomi non-batubara justru menunjukkan performa yang kuat dengan capaian 6,73 persen pada tahun 2024.

“Ini sinyal positif bahwa sektor lain seperti pertanian, konstruksi, akomodasi, makanan dan minuman, serta jasa keuangan dan asuransi mulai menunjukkan peran signifikan,” jelasnya.

Menurut Bupati, pemerintah daerah kini menitikberatkan perhatian pada sektor-sektor produktif tersebut, dengan mendorong kolaborasi lintas sektor agar pertumbuhan ekonomi daerah lebih merata.

Upaya ini juga sejalan dengan semangat transformasi ekonomi daerah, yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga memacu kreativitas, inovasi, dan nilai tambah dari hasil olahan masyarakat lokal.

“Kita ingin menciptakan ekonomi yang tangguh dan inklusif. Bukan hanya yang bertumbuh di atas kekayaan alam, tapi juga yang bertumbuh karena kemampuan dan kemandirian masyarakatnya,” tegas Wempi.

Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga sinergitas dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan.

“Semangat persatuan dan gotong royong adalah modal sosial yang paling kuat. Dengan bekerja bersama, saya yakin Malinau mampu berdiri tegak di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks,” pungkasnya.

Melalui strategi ini, Pemkab Malinau berharap dapat memperkuat pondasi ekonomi daerah, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing lokal menuju visi Malinau Maju, Mandiri, dan Sejahtera.(Tk12).

Pos terkait