Pemkab Tana Tidung Audensi Usulan Infrastruktur Jargas ke Kementrian ESDM

Bupati Tana Tidung beserta jajaran Pemkab dan DPRD Tana Tidung melakukan audensi untuk mendapatkan dukungan pembangunan infrastruktur jargas bumi untuk rumah tangga di Kecamatan Tana Lia, Jumat (26/4/2024).

 

JAKARTA, TerasKaltara.id – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, dipimpin langsung Bupati Ibrahim Ali melakukan Audiensi dengan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Bapak Laode Sulaeman dan Sub Koordinator Penyiapan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas, Safryanto di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (26/04/2024).

 

Dalam audensi ini, Bupati Tana Tidung didampingi Ketua dan Anggota Komisi 2 DPRD, Kaban Bappeda, Kabag Ekokesra, Camat dan Para Kades se-Kecamatan Tana Lia, Tokoh Adat dan Majelis Adat Tana Lia, Tokoh Pemuda Tana Lia.

 

“Maksud dari audiensi yang dilakukan, agar mendapatkan dukungan pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga di Kecamatan Tana Lia, dari Kementerian ESDM sebagai lembaga yang mendapatkan penugasan jargas tersebut,” kata Ibrahim Ali.

 

Selain itu, dalam audensi tersebut pihaknya juga mendorong salah satu program prioritas nasional untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah.

 

Serta program komplementer konversi minyak tanah ke Elpiji yang diharapkan mampu memberi dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pelayanan infrastruktur permukiman.

 

Bupati mengungkapkan, ada beberapa usulan program Pemkab Tana Tidung yang dapat ditindaklanjuti Kementerian ESDM. Diantaranya, kajian perencanaan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kecamatan Tana Lia maupun pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di tahap konstruksi.

 

“Jika program tersebut terealisiasi, kita akan mampu mewujudkan diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah,” ungkapnya.

 

Selain itu, ia menambahkan untuk program komplementer konversi minyak tanah ke gas epiji sekaligus untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak.

 

“Sehingga konsumsi bahan bakar yang lebih bersih aman dan murah dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman,” tandasnya. (*/saf)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan