TERASKALTARA.ID, MALINAU – Dampak ekonomi Festival Budaya Irau ke-11 mulai terasa bahkan sebelum acara resmi dibuka.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) dan Politeknik Malinau, tercatat perputaran uang mencapai Rp14 miliar dengan pertumbuhan ekonomi melonjak hingga 108,63 persen pada periode pra-festival.
Festival Budaya Irau ke-11 yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau akan berlangsung selama 20 hari, mulai Selasa (7/10/2025).
Meski pembukaan baru dimulai, geliat ekonomi masyarakat sudah terlihat dari aktivitas pelaku usaha kecil hingga menengah di berbagai sektor.
Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, mengatakan bahwa festival dua tahunan ini tidak hanya menjadi ruang pelestarian budaya, tetapi juga penggerak utama ekonomi kerakyatan di Bumi Intimung.
“Sebelum acara dibuka saja, kita sudah melihat dampak nyata. Hasil survei menunjukkan perputaran uang mencapai Rp14 Miliar dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 108,63 persen,” ungkap Wempi.
Menurutnya, data tersebut diperoleh dari hasil survei bersama BPS dan Politeknik Malinau yang dilakukan sejak 17 September hingga 6 Oktober 2025.
“Penyumbang terbesar berasal dari sektor UMKM, terutama kuliner, penjualan batik, pakaian adat, dan aksesoris tradisional,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan Irau tahun ini, sebanyak 551 pelaku UMKM lokal ikut ambil bagian memeriahkan kegiatan. Mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga memamerkan hasil karya dan inovasi daerah.
“Kehadiran pelaku UMKM di Festival Irau diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas merek, penjualan langsung, dan memperluas jejaring bisnis. Termasuk membuka peluang kemitraan dan lapangan kerja baru,” kata Wempi.
Ia menegaskan, sinergi antara kegiatan budaya dan ekonomi ini menjadi model pembangunan berbasis masyarakat yang ingin terus dikembangkan pemerintah daerah.
Wempi berharap momentum Festival Irau ke-11 bertajuk “Negeri Sang Pengendali Air” tidak hanya menjadi ajang kebanggaan budaya, tetapi juga pengungkit pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat Malinau.
“IRAU adalah wujud semangat gotong royong dan kreativitas warga Malinau. Dari budaya, tumbuh ekonomi dan kebersamaan serta lahirlah kesejahteraan,” pungkasnya.(Tk12).





