KPU Tarakan Optimis Gunakan Sirekap di Tarakan, Ini alasannya

Whatsapp image 2024 02 01 at 10. 09. 16 teraskaltara. Id
Muhammad Taufik

 

TARAKAN, TerasKaltara.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan optimis akan menggunakan fasilitas Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam pelaporan perolehan rekapitulasi suara. Dari 682 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan masuk dalam Sirekap, tersebar di 4 Kecamatan di Kota Tarakan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

 

Komisioner KPU Kota Tarakan Divisi Teknis Penyelenggaraan, Muhammad Taufik mengatakan, fungsi dari penggunaan Sirekap untuk mendapatkan hasil yang autentik di TPS. Dokumen autentik itu nantinya akan tersimpan dalam bentuk dokumen. Selanjutnya diserahkan langsung pada hari pemungutan suara kepada saksi.

 

Penyerahan ke saksi pun akan terekam dalam aplikasi, itulah mengapa Sirekap akan digunakan pada Pemilu mendatang.

 

“In shaa Allah Sirekap optimis digunakan di Tarakan,” kata Taufik kepada awak media, Rabu (31/1/2024).

 

Selain untuk mendapatkan hasil yang autentik, Taufik juga menjelaskan alasan lain digunakannya Sirekap. Salah satunya, dibandingkan pada Pemilu lalu, pengunaan Sirekap saat ini memiliki update yang cukup baik.

 

“Updatenya itu cukup baik dibandingkan dari Tahun 2020. Selain itu, kami optimis karena untuk registrasinya dibandingkan tahun sebelumnya juga agak rumit dan sekarang lebih mudah,” ungkapnya.

 

Selain itu, secara ketercukupan jaringan dan listrik untuk saat ini juga sudah terpenuhi. Hanya ada 2 titik jaringan yang tidak stabil atau lemah di Tarakan.

 

“Kami sudah melakukan pendataan di semua titik TPS, di Tarakan hanya ada 2 lokasi TPS yang low spot (sinyal lemah), yaitu di wilayah Kelurahan Karang Rejo. Karena kawasan tersebut berada di sekitar pesisir belakang mangrove. Kalau untuk lokasi blank spot di Tarakan tidak ada,” ujarnya.

 

Kendati demikian, KPU Kota Tarakan telah menemukan solusi untuk mengatasi dua titik lokasi TPS yang memiliki jaringan tidak stabil tersebut. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan simulasi secara nasional terkait penggunaan Sirekap.

 

“Agendanya itu di tanggal 2 dan tanggal 7 Februari 2024, untuk menguji kemampuan jaringan servernya. Hasil dari simulasi di tanggal 2 itu akan menjadi evaluasi di tanggal 7 nya,” tuturnya.

 

Taufik menambahkan, pihaknya juga akan segera melakukan komunikasi dengan pihak PLN dan Telkom terkait dengan kehandalan listrik maupun jaringan.

 

“Kami belum melakukan komunikasi dengan PLN dan Telkom . Tapi, dalam waktu dekat ini pasti akan kami laksanakan. Masih ada koordinasi dengan pihak lainnya yang lebih diprioritaskan, setelah itu baru koordinasi dengan pihak tadi, terkait kehandalan listrik dan jaringan di hari pemungutan suara,” tambahnya.

 

Namun, ia pastikan jika sedang tidak ada jaringan, aplikasi Sirekap ini masih tetap bisa digunakan. Bisa mennggunakan mode pesawat atau offline.

 

“Yang terpenting sudah registrasi atau login, maka sudah bisa digunakan. Saat ini titik terjauh penggunaan Sirekap di Pulau Sadau yang masih masuk di wilayah Kota Tarakan,” tandasnya. (ryf/saf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *