BI Proyeksikan Rp 671 Miliar Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2024

 

TARAKAN, TerasKaltara.id – Menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Prov Kaltara) menyelenggarakan kegiatan Kick Off Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 1445H (SERAMBI) 2024 dengan agenda Layanan Penukaran Bersama Perbankan Periode Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.

 

Serambi 2024 ini bertujuan menyediakan uang Rupiah dan memberikan layanan kas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu juga meningkatkan awareness masyarakat terkait Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, serta sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima

 

Kegiatan ini dibuka Wahyu Indra Sukma selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Pimpinan Perbankan di Tarakan serta stakeholder terkait.

 

Dalam sambutannya, Indra menyampaikan Serambi ini untuk mengantisipasi kebutuhan transaksi tunai masyarakat di wilayah Kaltara khususnya terkait dengan kebutuhan uang Rupiah pecahan layak edar selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445H.

 

“Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan melalui siklus tahunan, data yang ada menunjukkan bahwa selama periode Ramadhan dan Idul Fitri secara umum kebutuhan uang tunai mengalami peningkatan di masyarakat Kaltara,” tutur Indra.

 

Lebih lanjut Indra mengatakan kebutuhan uang (outflow) Periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini diperkirakan sebesar Rp671 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 3% dibanding realisasi Tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 651 Miliar.

 

Kenaikan proyeksi sebagai langkah antisipasi dari meningkatnya kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat Kaltara pada saat Idul Fitri 1445H.

 

Proyeksi kebutuhan uang sebesar Rp 671 miliar tersebut terdiri dari uang pecahan besar Rp100.000 dan Rp50.000, sebesar Rp635,5 miliar, sedangkan uang pecahan kecil Rp20.000 kebawah sebesar Rp 35,4 milliar.

 

Lebih lanjut Indra mengatakan bahwa KPwBI Prov Kaltara telah menyiapkan persediaan uang kartal sebesar Rp 817,3 miliar. Meurutnya, Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat. Tidak hanya dari jumlah nominal maupun pecahan yang dibutuhkan oleh masyarakat atau sebesar 21% diatas proyeksi kebutuhannya.

 

Penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhatikan berbagai asumsi makroekonomi terkini. Pada periode Ramadhan dan Idul fitri 1445H Bank Indonesia bersinergi bersama perbankan melayani penukaran Uang Rupiah di 55 titik penukaran resmi.

 

Melibatkan 37 Perbankan yang tersebar di Kaltara, yaitu Kota Tarakan, Bulungan atau Tanjung Selor, Malinau, Nunukan dan Tana Tidung.

 

“Untuk mengetahui lokasi dan waktu layanan penukaran dalam kota yang dilakukan Bank Indonesia, masyarakat dapat mengakses Aplikasi PINTAR dan mendaftar penukaran melalui aplikasi yang bisa diakses melalui pintar.bi.go.id,” imbuhnya.

 

Bank Indonesia bersama perbankan di Kota Tarakan akan melayani penukaran uang Rupiah bersama di satu titik yang akan dimulai pada tanggal 2 sampai 4 April 2024 bersama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA dan BPD Kaltimtara.

 

“Selain itu masyarakat yang berada di luar kota Tarakan dapat melakukan penukaran uang Rupiah pada perbankan umum di daerah masing-masing, mulai sejak 20 Maret 2024 hingga 8 April 2024 dan dilakukan setiap hari kerja,” katanya.

 

Ia menambahkan, layanan kas keliling Bank Indonesia dilakukan sebanyak 15 kali untuk kas keliling dalam kota dan kas keliling luar kota sebanyak 3 kali dengan target minimal 1.800 orang penukar.

Bacaan Lainnya

 

Bank Indonesia juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat. Serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.

 

Sejalan dengan itu, Bank Indonesia menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. Bank Indonesia memastikan kesiapan, ketersediaan dan keandalan sistem maupun layanan kritikal Bank Indonesia untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia secaa tunai dan nontunai.

 

“Termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran,” tuturnya.

 

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D, dilihat diraba dan diterawang.

 

Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan dengan tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian. Ia mengajak masyarakat untuk belanja produk dalam negeri khususnya produk UMKM dan mengalokasikan dana secara tepat melalui berhemat dan menabung.

 

“Pada periode Tahun ini kami mengajak masyarakat untuk menggunakan kanal-kanal digital dalam pembayaran khusus periode RAFI seperti hastag Kasih THR, Cashless Aja,” tandasnya. (*/saf)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan