Bupati Malinau Dorong Optimalisasi Lahan Pertanian Tidur

Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan sektor pertanian sebagai upaya nyata membangun ketahanan pangan di wilayah perbatasan.
Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan sektor pertanian sebagai upaya nyata membangun ketahanan pangan di wilayah perbatasan.

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan sektor pertanian sebagai upaya nyata membangun ketahanan pangan di wilayah perbatasan. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan peninjauan di Pasar Besar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), baru-baru ini.

Dalam kunjungannya, Bupati Wempi menyoroti pentingnya memanfaatkan potensi pertanian yang ada di Malinau. Ia menyampaikan bahwa daerah ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, namun belum dikelola secara optimal.

“Saya meyakini bahwa Malinau memiliki potensi yang begitu luar biasa. Hanya saja, kita belum kerja keras. Biasanya kita ini baru berhasil kalau dipaksa. Kalau tidak, ya tidak akan jalan,” ujar Wempi.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya bersama Kepala Dinas Pertanian menghadiri kegiatan nasional bersama Menteri Pertanian, Malinau mendapat apresiasi dari Presiden melalui Menteri Pertanian atas perhatian terhadap ketahanan pangan.

“Itulah sebabnya saya ingin agar lahan-lahan tidur segera digarap. Saya minta kepada teman-teman penyuluh pertanian dan dinas terkait untuk memberi motivasi dan teladan kepada masyarakat. Lahan sebesar apa pun tidak akan menghasilkan kalau tidak digarap,” tambahnya.

Wempi menyampaikan bahwa meski seseorang hanya memiliki lahan kecil, jika dikelola dengan baik, hasilnya tetap akan terasa. Ia pun menekankan pentingnya merawat tanah serta mendukung program ketahanan pangan melalui rekrutmen Satgas Ketahanan Pangan.

“Saya sudah meminta kepada Menteri Pertanian untuk melepas kawasan seluas 15 ribu hektar di Kabupaten Malinau. Jika ini kita kelola dengan serius, akan tercipta banyak lapangan pekerjaan dan ketahanan pangan,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini Kabupaten Malinau masih sangat bergantung pada suplai beras dari luar daerah. Hal ini justru menjadi peluang besar untuk menjadikan masyarakat lokal sebagai produsen utama kebutuhan pokok.

“Kalau kita tahu Malinau di perbatasan dan masih tergantung dari luar, inilah kesempatan kita. Jangan sampai kebutuhan makan pun masih bergantung dari luar. Kita harus jadi penghasilnya,” ucap Wempi.

Ia juga menyoroti potensi produksi jagung dan hasil tani lainnya agar mampu mencukupi kebutuhan dalam daerah. Menurutnya, jika semua bahan pangan di Malinau diproduksi oleh petani lokal, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat secara langsung.

“Kalau jagung, beras, sampai pakannya kita produksi sendiri, maka uangnya juga berputar di masyarakat kita. Jangan lagi kita tergantung dari daerah atau negara lain,” tutupnya.

Bupati juga meminta Dinas Pertanian untuk terus membaca situasi, merencanakan program berbasis potensi lokal, serta mendorong inovasi pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.

Pos terkait