TERASKALTARA.ID, MALINAU – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Malinau dan Festival Budaya IRAU ke-11 tidak hanya menjadi ajang hiburan dan kebersamaan masyarakat, tetapi juga momentum reflektif yang menegaskan jati diri daerah perbatasan ini sebagai simbol kemajuan dan persatuan.
Salah satu tamu kehormatan yang hadir pada malam penutupan, Rocky Gerung, menyampaikan kekaguman mendalam terhadap semangat dan kekompakan masyarakat Malinau.
Dalam orasinya di hadapan ribuan warga yang memadati Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Minggu (26/10/2025), Rocky menilai bahwa Malinau telah membuktikan diri sebagai daerah yang bukan hanya merayakan budaya, tetapi juga melahirkan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia.
“Malinau itu memperoleh piagam MURI. Artinya, Malinau untuk Republik Indonesia. Ini bukan sekadar pesta rakyat, tapi sebuah prestasi kolektif,” ujar Rocky, disambut tepuk tangan meriah penonton.
Rocky menuturkan bahwa keberagaman yang tampak di Malinau merupakan kekuatan sejati bangsa. Ia mengapresiasi bagaimana seluruh elemen masyarakat mulai dari masyarakat adat, aparat keamanan, hingga kaum muda hadir dalam satu panggung kebersamaan tanpa sekat.
“Indonesia adalah kumpulan masyarakat adat. Jika kita abai kepada masyarakat adat, artinya kita abai pada kemakmuran dan keadilan bagi mereka,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rocky mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari identitas budaya. Ia menyerukan agar sungai, danau, dan alam Malinau tetap dirawat dengan kesadaran ekologis yang tinggi.
Tidak hanya itu, ia juga menyinggung pentingnya akal sehat sebagai landasan berpikir dan bertindak dalam kehidupan berbangsa.
Dalam suasana santai, Rocky menyelipkan humor yang mengundang tawa, termasuk ketika menyinggung penampilan artis legendaris Iwan Fals yang menjadi penutup malam itu.
“Iwan Fals itu suaranya fals tapi hatinya lembut, beda dengan anak muda di Jakarta yang bicaranya lembut tapi hatinya palsu,” ujarnya yang disambut gelak tawa penonton.
Menutup sambutannya, Rocky menyampaikan pesan simbolik tentang makna nama Malinau.
Ia menafsirkan Malinau sebagai singkatan dari “Mari Rawat Lingkungan dengan Akal dan Usaha”, sebuah ajakan agar masyarakat terus menjaga harmoni antara manusia, budaya, dan alam.
“Malinau akan kita ingat sebagai kota pikiran. Karena Malinau bukan hanya lokasi di peta, tapi tempat di mana akal sehat dan budaya bersatu,” pungkasnya.
Acara penutupan HUT ke-26 dan IRAU ke-11 Kabupaten Malinau berlangsung meriah dan penuh makna.
Ribuan warga dari berbagai daerah memadati arena hingga larut malam, menikmati penampilan musik, tari, dan hiburan rakyat yang menutup rangkaian perayaan selama 19 hari penuh dengan kebanggaan.(Tk12).




