Pemkot Tarakan Soroti Overkapasitas Lapas dalam Coffee Morning Bersama Forkopimda

Pemkot Tarakan Gelar Coffee Morning bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Selasa (29/4/2025).

TERASKALTARA.ID, TARAKAN – Permasalahan overkapasitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan kembali mencuat dalam agenda Coffee Morning yang digelar bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Selasa (29/4/2025).

Selain membahas pelayanan dan program pembinaan, kegiatan ini menyoroti kondisi lapas yang dinilai kian mendesak untuk segera dicarikan solusi jangka panjang.

Wali Kota Tarakan, dr. Khairul menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tarakan telah memasukkan isu overkapasitas dalam rencana pembangunan jangka panjang. Ia menyebutkan bahwa Pemkot pernah memberikan hibah lahan dan membangun satu blok hunian, namun proyek tersebut sempat menghadapi sejumlah kendala.

“Upaya penambahan ruang hunian bagi warga binaan sudah kami pikirkan sejak lama. Pemkot dulu sudah pernah memberikan hibah bahkan sempat membangun satu blok, tapi memang dalam perjalanannya ada kendala,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemkot siap mendukung pembangunan fasilitas pemasyarakatan baru jika ada sinergi dan kesepakatan antara pemerintah pusat dan daerah.

“Kami siap menyediakan lahan jika memang pembangunan lapas baru menjadi kebutuhan bersama. Apalagi Lapas Tarakan menampung warga binaan bukan hanya dari kota ini, tetapi juga dari kabupaten lain seperti Bulungan, Tana Tidung, dan Malinau,” ucapnya.

Khairul juga menyoroti aspek keamanan dari lokasi Lapas saat ini yang berada di tengah permukiman warga.

“Kalau memang nantinya tidak memungkinkan lagi untuk ekspansi di lokasi saat ini, tentu perlu dipikirkan lokasi baru yang lebih representatif dan aman. Karena secara keamanan, ini cukup berisiko,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Jupri, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian Hukum dan HAM, yang saat ini sedang dalam proses restrukturisasi menjadi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

“Tentu semua langkah harus dikoordinasikan lebih lanjut dengan kementerian, apalagi sekarang sedang dalam proses perubahan struktur kelembagaan,” ungkap Jupri.

Di tengah keterbatasan fasilitas, Jupri menyampaikan bahwa pihaknya tetap menjalankan berbagai program pembinaan bagi warga binaan. Salah satunya adalah produksi roti dan kopi, yang melibatkan keterampilan warga binaan agar tetap produktif.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Pemkot Tarakan, terutama rencana bantuan peralatan pembinaan. Ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pembinaan di dalam lapas,” ujarnya (*)

Pos terkait